Sukses

Fraksi PKS Kirim Surat Protes kepada Presiden Prancis

Dia mengatakan, sikap tegas Kemenlu RI yang memanggil Dubes Prancis untuk menyampaikan sikap dan kecaman sudah tepat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengirim surat protes kepada Presiden Prancis Emmanual Macron melalui Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, terkait pernyataan Presiden Macron yang mendukung penerbitan kartun penghinaan kepada Nabi Muhammad.

"Fraksi PKS mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang jelas menghina Islam karena mendukung penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad. Untuk itu, Fraksi PKS mengirim surat resmi protes kepada Presiden Prancis atas sikap dan pernyataan kontroversialnya tersebut," kata Jazuli dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/10/2020).

Jazuli yang juga merupakan Wakil Presiden Forum Parlemen Muslim Dunia menegaskan respons luas khususnya dari negara-negara muslim yang juga mengecam Prancis bahkan menyerukan boikot produk-produk Perancis.

Selain itu menurut dia, F-PKS mendukung sikap tegas Kemenlu yang telah memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia guna menyampaikan kecaman atas pernyataan Presidennya.

Dia mengatakan, sikap tegas Kemenlu RI yang memanggil Dubes Prancis untuk menyampaikan sikap dan kecaman sudah tepat dan pihaknya mendukung penuh sebagai bagian dari negara yang cinta kedamaian dunia.

"Pernyataan Presiden Prancis bisa mengganggu kedamaian dunia karena mencerminkan ekspresi kebebasan yang tidak bertanggung jawab," ujarnya seperti dikutip Antara.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Bebas Menghina

Menurut Jazuli, perdamaian dunia tidak bisa diraih jika orang bebas menghina, mengolok-olok keyakinan lain, apalagi terhadap figur yang sakral bagi umat beragama.

Dia menilai seharusnya Prancis sebagai negara besar dengan sejarah panjang, Presiden Macron bisa menjadi contoh dan teladan bagaimana menghadirkan kedamaian dunia yang berangkat dari sikap saling menghormati dan menghargai keyakinan setiap umat manusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.