Sukses

Pemerintah Kembangkan Tes Covid-19 dari UGM, Hasilnya Tak Sampai 2 Menit

Bambang menyebut metode GeNose ini memiliki tingkat akurasi hingga 97 persen dengan biaya yang jaih lebih murah ketimbang PCR test.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah tengah mengembangkan metode tes cepat Covid-19 dalam negeri. Adapun metode tersebut adalah GeNose, hasil penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bambang menyebut metode ini dapat menghasilkan skrining dan deteksi yang lebih efektif dibandingkan rapid test (tes cepat). Metode dari UGM ini juga diklaim mampu mendeteksi virus corona dalam waktu tak sampai dari dua menit.

"GeNose ini intinya mendeteksi keberadan virus Covid-19 dengan menggunakan hembusan nafas. Pendekatan ini bisa menghasilkan upaya skrining dan juga deteksi yang lebih cepat. Tidak sampai dua menit setelah kita menyimpan embusan," jelas Bambang dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Senin (12/10/2020).

Menurut dia, metode ini tengah menjalani uji klinis tahap I di Rumah Sakit di Yogyakarta. Bambang menyebut metode GeNose ini memiliki tingkat akurasi hingga 97 persen dengan biaya yang jauh lebih murah ketimbang PCR test.

"Kalau tingkat akurasinya tinggi mendekati 100 persen, maka GeNose ini bisa menjadi solusi screening yang nantinya akan mengurangi ketergantungan terhadpa PCR test," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jauh Lebih Cepat dari PCR Test

Selain GeNose, Bambang mengatakan ada inovasi yang dikerjakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dinamai RT-LAMP.

Dia menuturkan metode ini nantinya bisa mendeteksi virus dengan waktu di bawah satu jam tanpa menggunakan laboratorium BSL 2.

"Rapid swab test ini tentunya juga bisa menjadi solusi bagi rumitnya testing yang menggunakan PCR ya. Jauh lebih cepat, lebih murah dan juga tingkat akurasinya sangat bisa dipertanggungjawabkan," ujar Bambang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.