Sukses

8 Fakta Kaburnya Napi Kasus Narkoba Asal China dari Lapas Tangerang

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM menyatakan masih melakukan pencarian napi WN China dari Lapas Klas I Tangerang.

Liputan6.com, Jakarta - Narapidana atau napi kasus narkoba yang telah divonis hukuman mati melarikan diri dari dalam tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang.

Napi tersebut bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan dan merupakan warga negara (WN) China. Dia telah divonis mati sejak 2017 lalu.

"Iya betul," ujar Kalapas Klas I Tangerang Jumadi, Jumat, 18 September 2020.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM menyatakan masih melakukan pencarian napi kabur tersebut.

Belakangan diketahui, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, napi Cai Changpan alias Cai Ji Fan melakukan aksinya menggali lubang untuk jalan melarikan diri dilakukan selama lima hingga enam bulan.

"Ada indikasi dari keterangan awal teman sel yang bersangkutan, bahwa dia sudah melakukan kurang lebih lima sampai enam bulan dengan menggunakan beberapa alat yang sudah kita sita," kata Yusri di Jakarta, Senin, 21 September 2020.

Saat ini, pihak kepolisian telah membentuk tim khusus untuk mengusut kaburnya napi. Yusri menjelaskan, hingga saat ini 14 orang diperiksa sebagai saksi, salah satu saksi yang dimintai keterangan ialah teman satu selnya.

Berikut fakta-fakta kaburnya napi kasus narkoba yang telah divonis hukuman mati bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

Diburu Ditjen Pas

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM menyatakan masih melakukan pencarian terhadap narapidana atau napi kasus narkoba yang kabur dari dalam tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang.

Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pas Rika Apriyanti mengatakan, pihaknya memburu napi yang divonis mati bekerjasama dengan jajaran Polri.

"Sekarang masih terus dilakukan pencarian oleh tim pencari dari Lapas Klas I Tangerang bekerjasama dengan Polda Metro Jaya, Polres Tangerang, dan Polsek-Polsek sekitar," ujar Rika kepada Liputan6.com, Sabtu, 19 September 2020.

 

3 dari 10 halaman

Polda Metro Jaya Ikut Kejar

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan, pihaknya membantu mengejar napi kasus narkoba yang melarikan diri dari dalam tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang.

"Kita akan berkoordinasi dengan lapas, memang benar ada satu napi dari warga China kasus narkoba yang melarikan diri. Kita akan lakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu, 20 September 2020.

Dia menuturkan, pihak Polda Metro Jaya akan fokus terlebih dahulu mencari napi yang kabur tersebut. Sehingga, terkait adanya oknum Lapas yang terlibat, akan ditelusuri secara lebih lanjut.

"Ini kan baru koordinasi dan pengejaran. Arahnya ke sana semua," ucap Yusri.

Menurut dia, untuk kasus ini, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan pihak lapas. Karenanya dia menyatakan perkembangan kasus ini akan diungkap pihak lapas terkait.

"Karena larinya bukan di kantor polisi, kami koordinasi. Ada kode etik sendiri. Mereka punya aturan sendiri dan bisa ditanyakan ke pihak lapas, kita akan sama-sama mengejar, menyelidiki termasuk di dalamnya," Yusri menandasi.

 

4 dari 10 halaman

Napi Kabur Melalui Gorong-Gorong

Yusri menyatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah orang di Lapas Kelas I Tangerang untuk dimintai keterangan terkait kaburnya napi tersebut.

Pihaknya juga telah memintai keterangan dari napi yang berada dalam satu sel bersama napi yang kabur dengan menggali lubang tersebut.

Dalam penyelidikan tersebut terungkap bahwa napi yang diketahui atas nama Cai Changpan alias Cai Ji Fan itu melakukan aksinya menggali lubang untuk jalan melarikan diri dilakukan selama lima hingga enam bulan.

"Ada indikasi dari keterangan awal teman sel yang bersangkutan, bahwa dia sudah melakukan kurang lebih lima sampai enam bulan dengan menggunakan beberapa alat yang sudah kita sita," kata Yusri di Jakarta, Senin, 21 September 2020.

 

5 dari 10 halaman

Gunakan Alat Untuk Renovasi Dapur

Yusri menjelaskan, alat tersebut didapat si napi dari perlengkapan renovasi dapur yang tengah dikerjakan di Lapas tersebut.

"Alat itu didapat dari dekat penggalian itu ada dapur itu. ini masih kita lakukan penyelidikan bersama-sama sesuai dengan izin dari Kepala Lapas, kita bentuk tim untuk penyelidikan. Apakah ada kemungkinan keterlibatan yang lain, nanti kita tunggu saja hasilnya seperti apa," terang dia.

"Karena memang di dalam sel lapas itu sedang ada pembangunan dapur," tambah Yusri.

 

6 dari 10 halaman

Penyebab Napi Bisa Kabur

Yusri menuturkan, napi yang bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan itu memanfaatkan peralatan milik kuli bangunan untuk mengali lubang dari kamar ke saluran air.

"Di dekat tempat tersebut ada pembangunan dapur, itu alat yang digunakan," kata dia.

Menurut dia, napi tersebut sudah cukup lama membuat akses ke luar lapas.

"Diduga selama hampir lima bulan lubang itu digali oleh pelaku," ucap Yusri.

 

7 dari 10 halaman

Bentuk Tim Khusus dan Sudah Periksa 14 Orang

Yusri menerangkan, Polda Metro Jaya bersama Polres Tangerang serta Lapas Kelas 1 Tangerang telah membentuk tim khusus untuk mengusut kaburnya napi Cai Changpan alias Cai Ji Fan.

Yusri menjelaskan, hingga saat ini 14 orang diperiksa sebagai saksi, Salah satu saksi yang dimintai keterangan ialah teman satu selnya.

Yusri tak menyebut indentitas saksi tersebut. Yusri menyampaikan, Cai Changpan telah merencanakan aksinya sejak berapa bulan lalu.

"Salah seorang saksi menyampaikan,yang bersangkutan (Cai Changpan) sudah 8 bulan kerja mencongkel lobang tersebut," kata dia.

 

8 dari 10 halaman

Lubang yang Digali Sangat Kecil

Yusri mengatakan, Cai Changpan mengali lubang dari sel ke luar Lapas Tangerang dengan panjang sekitar 30 meter. Tim gabungan telah mengecek lubang yang dibuat oleh napi Cai Changpan.

"Kami mengambil sampel orang untuk masuk ke dalam lubang, kira-kira menghabiskan waktu 20 menit untuk bisa sampai ke luar, karena memang sangat kecil dan dengan panjang 30 meter," ujar dia.

 

9 dari 10 halaman

Jurus Polda Metro Persempit Gerak Napi

Polda Metro Jaya melakukan berbagai cara untuk membatasi ruang gerak napi Cai Changpan alias Cai Ji Fan, narapidana berkewarganegaraan China yang kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang.

Yusri Yunus mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Imigrasi untuk mencekal Cai Changpan berpergian ke luar negeri.

"Itu sudah dilakukan, termasuk pencekalan pasport yang bersangkutan sudah kita koordinasikan dengan pihak imigrasi agar jangan sampai melarikan diri ke luar negeri," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (29/9/2020).

Selain itu, Yusri menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk memblokir Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Cai Changpan.

"Dia (Cai Changpan) sudah memiliki KTP Indonesia ini sudah kita blokir semuanya, itu salah satu upaya kita untuk mempersempit ruang gerak daripada si tersangka," ucap dia.

 

10 dari 10 halaman

Sempat Temui Istri

Polisi menelusuri tempat-tempat yang diduga singgahi oleh napi Cai Changpan alias Cai Ji Fan setelah berhasil kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang.

Yusri Yunus menerangkan, penyidik memeriksa istri Cai Changpan. Penuturannya, suaminya tersebut sempat mampir ke kediamannya di Tenjo, Bogor Jawa Barat.

"Ada jeda waktu dia melarikan diri sekitar 4 sampai 5 jam itu dia sudah sampai di kediamannya di daerah Tejo, Bogor sana. Dia sempat mampir ke rumahnya," kata dia

Yusri menjelaskan, penyidik juga memperlihatkan foto napi Cai Changpan ke sejumlah warga yang tinggal di sekitar lingkungan Lapas Kelas 1 Tangerang. Menurut mereka, Cai Changpan terlihat membeli rokok.

"Masyarakat di sekitar Lapas memang sempat melihat dia tempat membeli rokok, itu kita lakukan pemeriksaan, ini masih kita dalami terus tim masih melakukan pengejaran Insya Allah secepatnya kita tangkap," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.