Sukses

Menteri PANRB Yakin Tes Massal Corona oleh BIN Akurat dan Berstandar Tinggi

Thahjo mengungkap, kontribusi BIN sangat penting dalam perang melawan Covid-19, mulai dari meriset obat corona, membuat proyeksi puncak pandemi, hingga menggelar Tes PCR.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo, menilai peran serta Badan Intelijen Negara (BIN) dalam  pencegahan penyebaran Covid-19 patut diapresiasi.

Menurut Tjahjo, langkah BIN yang melakukan tes corona massal merupakan upaya pencegahan penyebaran virus asal Wuhan, China itu. 

"BIN melakukan pengetesan, standar test yang digunakan sangat ketat. Standarnya lebih tinggi dari lembaga atau institusi lain. Peran BIN ini patut kita apresiasi," tulis Tjahjo dalam keterangannya, Selasa (29/9/2020).

Tjahjo meyakini, Covid-19 adalah musuh bangsa yang harus diperangi bersama. Karenanya, adalah kewajiban tiap lembaga negara untuk bahu membahu melawan Covid-19. 

"Arahan Presiden Jokowi, segala sumber daya harus dikerahkan melawan Covid. Termasuk BIN tentunya yang langsung aktif dalam mempercepat penanggulangan penanganan virus Corona," jelas Tjahjo.

Thahjo mengungkap, kontribusi BIN sangat penting dalam perang melawan Covid-19, mulai dari meriset obat corona, membuat proyeksi puncak pandemi, hingga menggelar tes polymerase chain reaction (PCR).

"BIN lini terdepan dalam Keamanan Nasional sebagaimana amanat UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, BIN berkewajiban membantu pemerintah dan mendukung kebijakan Presiden dalam mengatasi pandemi," jelas Tjahjo.

Terkait akurasi hasil tes swab dilakukan BIN yang ramai diperdebatkan, Tjahjo menjelaskan bahwa BIN menggunakan 2 jenis mesin real time PCR, yaitu jenis Qiagen dari Jerman dan jenis Thermo Scientific PCR dari Amerika Serikat. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laboratorium Sesuai Standar

Selain itu, laboratorium BIN juga telah memiliki sertifikat Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang didesain mengikuti standar protokol laboratorium serta telah dilakukan proses sertifikasi ole lembaga sertifikasi internasional, World Bio Haztec dari Singapore. 

Tidak hanya itu, BIN juga melakukan kerjasama dengan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman untuk standar hasil tes, sehingga layak digunakan untuk analisis Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang sesuai standar.

"Jadi BIN menjamin kondisi peralatan, metode, dan test kit yang digunakan adalah gold standard dalam pengujian sampel Covid-19," Tjahjo menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.