Sukses

Cerita Gatot Nurmantyo Perintahkan Nonton G30S/PKI dan Dicopot Jadi Panglima TNI

Gatot bercerita, awalnya dia enggan menggunakan kata PKI karena informasinya belum cukup kuat. Karenanya, dia membungkusnya dengan kata proxy war.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo buka suara soal ancaman Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sampai saat ini belum sirna.

"Saya mengamati tentang kemungkinan-kemungkinan bangkitnya gerakan PKI gaya baru, ini diawali sejak 2008," kata Gatot dalam diskusi "Apakah PKI Akan Eksis Kembali di Indonesia?" yang diselenggarakan oleh Forum Tanah Air dikutip dari channel Hersubeno Point, Sabtu 19 September 2020.

Gatot bercerita, awalnya dia enggan menggunakan kata PKI karena informasinya belum cukup kuat. Karenanya, dia membungkusnya dengan kata proxy war.

"Karena belum saatnya saya membuka kalau itu adalah gerakan mereka, gerakan ini tak bisa dilihat bentuknya tapi dirasakan bisa," klaim Gatot saat itu.

Napas PKI, mulai dirasa Gatot sejak 2008, dikarenakan dirasa ada pembungkaman terhadap sejarah G30S PKI dalam jenjang pendidikan. Gatot menelusuri, dari jenjang paling junior, kelas 6 SD, pengetahuan tentang sejarah kelam tersebut diyakininya telah dihapus.

"Maka taruhlah sekarang ini maka semuanya (telah) duduk di universitas, tidak pernah mengenyam pelajaran sejarah tersebut sehingga 2017 generasi muda 90% tidak percaya PKI," yakin Gatot.

Gatot mengaku, tidak ingin generasi muda Indonesia acuh sejarah perjuangan bangsa melawan kebengisan PKI. Maka dengan bermodalkan data dimiliki, Gatot bersafari kuliah umum dan memperkenalkan bahaya PKI dengan kata proxy war.

"Pertama kali 10 Maret 2014, saya (masih) Pangkostrad memberanikan memberikan kuliah umum tentang proxy war di Universitas Indonesia dan sampai dengan saya (sudah) Panglima TNI, 59 universitas saya melaksanakan kuliah umum," beber Gatot.

Kecemasan Gatot akan ketidaktahuan bahaya PKI, oleh kelompok muda menurutnya terbukti dalam jangka waktu 7 tahun, ketika jabatannya sudah menjadi Panglim TNI. Karenanya, dimulailah ajakan untuk menonton pemutaran film G30SPKI secara masif kepada jajarannya.

"Pada saat saya jadi Panglima TNI saya melihat itu semua, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30SPKI," tegas Gatot.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditentang dan Diancam Dicopot

Gatot mengaku, ada sebuah partai yang secara terang menegurnya. Teguran itu sampai berupa ancaman, jika perintah menonton G30SPKI terus dimasifkan, maka Gatot akan diganti dari posisinya sebagai Panglima TNI.

"Saya punya sahabat dari salah satu partai, dia bilang hentikan itu kalau tidak bapak diganti, Saya bilang terimakasih. Justru saya gas karema ini benar, dan benar saya diganti," ungkap Gatot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.