Sukses

Mendikbud Nadiem Makarim Wacanakan Penguatan Pendidikan Seni

Terkait upaya mencetak murid yang berdaya cipta, Mendikbud Nadiem Makarim menggagas pendekatan pendidikan seni yang selaras dengan pendekatan pendidikan sains, maupun bahasa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan gagasan untuk memperkuat pendekatan pendidikan seni dan peran guru dalam pendidikan seni yang berlandaskan semangat Merdeka Belajar. 

"Seni adalah medium yang membantu murid dalam mengenali bakat mereka. Mengenali bakat, dimulai dari minat yang kemudian memunculkan kecintaan. Untuk menumbuhkan kecintaan itu, diperlukan orang dewasa sebagai teladan, yaitu para guru," jelas Mendikbud dalam rilis resminya pada Jumat (17/7/2).

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan bahwa tujuan pendidikan seni bukan serta merta untuk mencetak seniman, melainkan untuk menumbuhkan kepekaan dan daya tanggap murid.

"Respons terhadap kepekaan yang difasilitasi oleh guru, akan mendorong murid lebih merdeka dalam berkarya dan berinovasi," ujarnya.

Terkait upaya mencetak murid yang berdaya cipta, Mendikbud menggagas pendekatan pendidikan seni yang selaras dengan pendekatan pendidikan sains, maupun bahasa.

"Seperti belajar bahasa, bukan hafalan tata bahasanya yang kita sasar, melainkan minat membaca dan pengetahuan yang didapat dari gemar membaca. Bahkan, kemampuan menciptakan karya sastra," jelas Mendikbud Nadiem Makarim.

Gagasan Nadiem disambut positif oleh para seniman, termasuk perupa kenamaan Indonesia, Dolorosa Sinaga.

"Pendidikan seni adalah prasyarat kemerdekaan berpikir. Seperti pelajaran sains, melalui pendidikan seni yang berbasis proyek (project-based), anak-anak dapat menggali berbagai pengetahuan dari proses berekspresi dan berkarya," ujar Dolorosa.

Penyempurnaan pendekatan pendidikan seni nantinya diharapkan Mendikbud dapat menempatkan pendidikan seni setara dengan bidang pendidikan lainnya.

Mendikbud juga menyampaikan bahwa di negara-negara maju, peserta didik bisa mendapatkan beasiswa melalui jalur prestasi di bidang seni, maupun olahraga. 

"Jalur ini nantinya harus bisa kita sediakan di Indonesia," janjinya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Merdeka Belajar yang Menguatkan Karakter

Dijelaskan Nadiem, tujuan akhir dari pendidikan seni dalam konteks Merdeka Belajar adalah lahirnya para pelajar Pancasila yang cerdas dan berkarakter.

Nilai-nilai karakter yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) didasari dari filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara. Yakni, olah hati (etika), olah pikir (literasi), olah karsa (estetika), dan olahraga (kinestetik). Keempat aspek filosofi tersebut, terangkum dalam pendidikan seni.

Budayawan Butet Kertaredjasa berbagi pengalaman penguatan karakter yang didapat dari belajar seni teater.

"Seni teater mengajarkan pengenalan minat dan menumbuhkan keberanian belajar sesuatu yang baru. Dari seni teater juga karakter kepemimpinan bisa berkembang," ungkap Butet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.