Sukses

Pesan Maung Ke Pindad, Prabowo: Kita Ingin Bangkitkan Pertahanan Dalam Negeri

Prabowo mengaku memilih produk Pindad karena ingin menghidupkan industri dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta PT Pindad (Persero) telah meluncurkan Maung, kendaraan taktis 4x4 yang ditujukan untuk pasukan infantri. Produk ini sudah dijajal Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, pada Minggu 12 Juli 2020.

Tak hanya menjajal, Prabowo juga sudah memesan unit tersebut. Total 500 unit untuk tahap pertama, yang diharapkannya selesai Oktober nanti, bertepatan dengan HUT TNI.

"Kita berharap Oktober sudah selesai. InsyaAllah (Pas HUT TNI)," kata Prabowo di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Dia menegaskan, memilih Pindad, karena ingin menghidupkan industri dalam negeri.

"Kita ingin ciptakan lapangan kerja, kita ingin tingkatkan pendapatan bangsa kita. Jadi memang presiden, garisnya industri dalam negeri, harus dibangkitkan ya, kita dukung sektor pertahanan," ungkap Prabowo.

Dia pun menegaskan, pihaknya tidak menutup diri dengan alutsista asing. Namun pembelian alutista luar negeri hanya dilkukan yang memang tidak bisa diproduksi oleh buatan dalam negeri. 

"Ada beberapa yang kita butuh dari luar negeri, ya kita cari dari luar negeri," ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bakal Diproduksi untuk Sipil

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan, Maung merupakan kendaraan taktis yang telah dilengkapi dengan berbagai komponen pendukung. Secara kisaran harga, satu unit Maung bernilai sekitar Rp 600 juta.

Harga tersebut dibilang sangat terjangkau untuk jenis kendaraan taktis. Lalu, apakah masyarakat sipil bisa membeli kendaraan karya anak bangsa ini?. 

"Bisa. Setelah versi militer ini, kita sedang menyiapkan yang versi sipil," kata Abraham Mose kepada Liputan6.com, Rabu (15/7/2020).

Abraham Mose menegaskan, targetnya, protoype versi sipil ini akan diluncurkan awal tahun 2021. Dia juga menegaskan, nantinya untuk versi sipil akan menghilangkan beberapa komponen militer yang saat ini sudah terpasang di Maung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.