Sukses

Wagub DKI Minta Bank DKI Aktif Bantu Pulihkan Ekonomi Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, pandemi itu memiliki dampak pada ekonomi cukup besar lantaran adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki usia 493 tahun DKI Jakarta, suasana berbeda lantaran Jakarta masih berjuang melawan ini yang tengah berada dalam situasi pandemi Covid-19.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, pandemi itu memiliki dampak pada ekonomi cukup besar lantaran adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena itu, ia meminta Bank DKI ikut aktif berkontribusi untuk memulihkan ekonomi Jakarta.

"Bank DKI termasuk menjadi perhatian kita bersama, supaya bisa membantu terlibat aktif memberikan kontribusi dalam rangka pemulihan ekonomi di Jakarta dengan berbagai program pengembangannya," kata Wagub DKI Ariza di Jakarta, Minggu (28/6/2020).

Ariza berharap berbagai program pengembangan Bank DKI bisa ditingkatkan, seperti program pemajuan ekonomi dengan meningkatkan pemberian kredit usaha rakyat (KUR), kredit bantuan UMKM hingga kredit perumahan bagi masyarakat.

“Untuk mendorong usaha pemerintah dalam meningkatkan perekonomian dengan pemberian insentif pajak akibat dampak COVID-19 ini,” kata Wagub DKI.

Diketahui, Bank DKI selaku BUMD DKI Jakarta mensupport program-program milik Pemprov DKI Jakarta. Antara lain, Bank DKI penerapan elektronifikasi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran Bank DKI

Program elektronifikasi ini teraplikasi dalam electronic banking, pajak dan retribusi, layanan pemerintah, bantuan sosial, digital island, pariwisata, transportasi, dan perdagangan. Untuk perdagangan, Bank DKI masih dalam proses pengembangan seperti e-order, agen Bank DKI, dan JakWarung.

Selain itu, program yang tengah dikembangkan juga di antaranya aggregator pajak dan retribusi dalam pajak dan retribusi. Bank DKI juga berperan dalam penyaluran kartu program subsidi, yang terdiri dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebanyak 1,3 juta, kartu Jakarta Mahasiswa Unggulan 8,9 ribu, Kartu Lansia Jakarta (KLJ) sebanyak 12 ribu, Kartu Pekerja 22,4 ribu.

Disamping itu juga Kartu Dasawisma 70,9 ribu, kartu Penghuni Rusun sebanyak 13,1 ribu, Kartu Perkulakan dengan jumlah 475, dan Jakcard yang diperuntukan bagi mereka yang menyandang disabilitas, veteran, guru PAUD, marbot, jumantik, raskin, Kep Seribu (KTP), dan TNI & Polri.

"Kami sangat mengapresiasi usaha yang baik untuk turut serta memperbaiki perekonomian Jakarta,” tandas Ariza.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.