Sukses

Top 3 News: Saat Guyonan Gus Dur tentang 3 Polisi Jujur Dianggap Kritik

Top 3 news, guyonan Gus Dur tetang tiga polisi jujur yang diunggah seorang warga Maluku Utara mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengungkapkan rasa sedihnya atas peristiwa penjemputan terhadap salah satu warga Maluku Utara yang telah memposting guyonan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di akun Facebooknya.

Adalah Ismail Ahmad yang dipanggil pihak kepolisian lantaran mempositing kutipan Gus Dur yang berbunyi, "Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Patung Polisi, Polisi Tidur, dan Jenderal Hoegeng".

Dia pun menyayangkan saat sebuah humor dianggap sebagai kritikan. Terlebih saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah bantuan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Hal yang sama juga datang dari putri almarhum Gus Dur, Yenni Wahid. Dia meminta polisi jangan terlalu sensitif akan guyonan Gus Dur.

Menurutnya sebauah kritikan harusnya diterima dengan lapang dada. Terlebih kepada aparat keamanan yang seharusnya memberikan perlindungan kepada masyarakat.

"Mengutip humor Gus Dur dengan ringan dan tanpa beban sebagai sebuah autokritik. Menurut saya sikap itu malah justru sangat bijaksana, sikap yang gentlemen, dan membuat orang menjadi respek, kalau kita mampu menyikapi kritik dengan baik," jelas Yenny.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 18 Juni 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Posting Guyonan Gus Dur Berbuntut di Polisi, PKB: Menyedihkan Kalau Humor Dianggap Kritik

Kasus warga Kepulauan Sula, Maluku Utara mengutip humor Gus Dur terkait 'tiga polisi jujur' menjadi sorotan. Pasalnya, pria bernama Ismail Ahmad itu dipanggil ke kantor polisi terkait postingannya tersebut di media sosial.

Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid merasa sedih dengan yang terjadi.

"Menyedihkan, kalo di negara Pancasila humor sudah dianggap kritik. Pahamilah, masyarakat sedang menderita terkena dampak Covid-19, masyarakat perlu bantuan dan kegembiraan," kata Jazilul kepada Liputan6.com, Rabu (17/6/2020).

Wakil Ketua MPR yang juga Anggota Komisi III DPR RI ini meminta agar semua pihak bisa membuka mata hatinya.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Tangkap Ismail Karena Unggah Guyonan Gus Dur, Yenni Wahid: Polisi Jangan Over Sensitif

Warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ismail Ahmad dipanggil polisi lantaran mengunggah ucapan Presiden Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di akun Facebooknya.

Terkait hal ini, putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid meminta agar polisi jangan terlalu sensitif terhadap humor tersebut.

"Jangan over sensitif terhadap ekspresi masyarakat. Yang namanya humor, yang namanya joke, lelucon, itu kan sudah bagian dari masyarakat kita," kata Yenny kepada Liputan6.com, Kamis (18/6/2020).

Dia pun mengungkapkan, pernah mendengar ada mantan Kapolri dalam pidato sambutannya menyinggung humor Gus Dur itu.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Ahli Virologi: Corona di Indonesia Telah Bermutasi, Tidak Seganas Virus Wuhan

Ahli Virologi Universitas Udayana, Bali, Ngurah Mahardika mengungkapkan virus corona dari Wuhan, China sudah bermutasi di Indonesia. Berdasarkan hasil kajian Mahardika, ditemukan dua turunan virus corona.

"Virus Indonesia ada Clade GH dan Clade LO. Jadi hanya dua keturunan dari enam atau delapan clade yang ada di dunia. Dua sudah diidentifikasi di Indonesia," jelasnya dalam diskusi virtual tentang Identitas Virus Covid-19 Asal Indonesia yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (18/6/2020).

Meski sudah teridentifikasi dua turunan virus corona di Tanah Air, Mahardika memastikan virus model baru ini belum bermutasi. Proses mutasi bisa terjadi jika virus tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan menularkan kepada orang lain.

Dia melanjutkan, virus Wuhan yang sudah bermutasi di Indonesia mengalami perbedaan dari aslinya. Namun, tidak terlalu signifikan. Virus tersebut disebut tidak menjadi lebih ganas karena proses perubahannya tidak pada receptor binding site.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.