Sukses

Masa Transisi New Normal, Ma'ruf Amin: Ulama Punya Peran Penting

Ma'ruf Amin menilai, masa transisi wajibnya disikapi dengan kedisiplinan yang lebih ketat.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, ulama memiliki peran penting dalam mengawal masa transisi menuju new normal di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

"Ada kegembiraan masyarakat yang besar dalam menyambut masa transisi ini sehingga masyarakat tidak lagi terlalu waspada. Oleh karena itu, ulama memiliki peran penting," ujar Ma'ruf Amin dalam siaran pers diterima, Minggu (14/6/2020).

Ma'ruf menilai, masa transisi wajibnya disikapi dengan kedisiplinan yang lebih ketat. Sebab, dibukanya kembali sejumlah tempat dan pusat ekonomi menimbulkan peluang potensi penularan lewat kerumunan masyarakat.

"Kita harus lebih disiplin menjalani protokol kesehatan. Salah satu tugas kita para ulama sekarang yang harus kita lakukan adalah menjaga umat supaya mereka tidak terpapar oleh Covid-19," kata dia.

Wapres juga mengimbau kepada seluruh ulama di Indonesia untuk melakukan perbaikan-perbaikan ke depan dalam menjaga tanggung jawab umat. Tujuannya, agar ulama Indonesia tetap amanah sebagai seorang pembimbing yang dipercayakan umat.

"Mari ke depan kita melakukan perbaikan-perbaikan. Kiita perbanyak perbaikan-perbaikan juga langkah-langkah yang dapat mendisiplinkan langkah protokol kesehatan untuk kembali menjadi umat yang khaira ummah umat terbaik," tandas Ma'ruf Amin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ma'ruf Amin: Bahaya Covid-19 dan Ekonomi Jadi Tantangan New Normal

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa transisi adalah langkah awal menuju kenormalan baru atau new normal.

Menurut Ma'ruf masa transisi memiliki banyak tantangan. Dua hal paling menjadi konsennya, pertama bahaya Covid-19 dan kedua keterpurukan ekonomi.

"Keduanya ini sangat bahaya," jelas dia, Senin (8/6/2020).

Ma'ruf melanjutkan, menyembuhkan pasien terjangkit Covid-19 dan memulihannya ekonomi hampir sama susahnya. Karenanya harus dihadapi dengan dua hal.

"Dua bahaya kedaruratan ini harus kita hadapi secara bersama sama. Tentu masyarakat ya karena situasi ini lebih sulit dari pada kemarin," imbuh dia.

Ma'ruf menekankan, utamanya masyarakat saat ini dalaam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 di tengah masa transisi, harus tetap disiplin menjaga jarak sosial dalam keramaian. Menurutnya, dengan fase transisi kebiasaan belajar, bekerja, beribadah dari rumah perlahan sudah mulai kembali normal dengan norma yang baru.

"Makanya harus lebih siap masyarakat untuk bisa menjaga dirinya dengan tetap menjaga atau menaati protokol kesehatan. Itu lebih diperlukannya lebih lagi dari pada kemarin-kemarin," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.