Sukses

Dikawal Kabareskrim, Mensos Juliari Bagikan Sembako Presiden di Bekasi

Penyaluran bansos dikawal aparat kepolisian guna memastikan bantuan sesuai perencanaan awal.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Juliari P Batubara membagikan bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi, kepada warga terdampak Covid-19 di Kelurahan Jatimakmur,  RT 03 RW 07 Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat. Tercatat ada sekitar 309 paket sembako yang dibagikan kepada warga sekitar.

Penyaluran bansos dikawal aparat kepolisian guna memastikan bantuan sesuai perencanaan awal. Pembagian sembako dilakukan dengan tetap mengedepankan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami turun langsung ke beberapa tempat. Cukup baik ya, tadi kami juga dialog langsung ke warga yang menerima" kata Juliari di lokasi, Sabtu (16/5/2020).

Bantuan sosial ini merupakan pemberian tahap kedua yang dibagikan di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Seluruh bansos direncanakan selesai dibagikan kepada masyarakat sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"Kami juga secara rutin melaporkan kepada pak Presiden, bahwa DKI 3 tahap harus selesai, dan Bodetabek ini 2 tahap sudah selesai untuk sembako. Dan bansos tunai juga minimal 9 juta ke atas sudah selesai sebelum Lebaran," ujarnya.

Juliari mengakui sempat terjadi kendala dalam pemerataan bansos yang dibagikan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Karena itu ia menekankan pentingnya menjalin koordinasi terkait pemberian bantuan, mulai dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah.

"Bansos yang dari Presiden kemudian Pemprov Jabar dan Pemkot, harus saling mengisi supaya di lapangannya itu lebih merata. Karena kan jumlahnya pasti terbatas, tidak mungkin semuanya bisa kita berikan," jelasnya.

Terkait adanya tumpang tindih warga yang menerima bansos, Juliari mengatakan hal tersebut tak perlu dibesar-besarkan hingga dijadikan polemik. Selama bantuan diterima oleh warga yang memang membutuhkan, ia menganggap itu hal yang wajar.

Dan dalam hal ini, pemerintah pusat memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah.

"Ini kan kita lihat sendiri kondisinya di lapangan, sulit sekali. Kita tidak perlu berpolemik terlalu serius lah. Tumpang tindih satu dua kan wajar. Artinya kita harus lihat lebih banyak mana, yang tidak tepat sasaran atau tepat sasaran," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyaluran Bansos Sesuai Rencana

Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo yang turut mendampingi di lokasi, mengatakan pengawalan aparat kepolisian diperlukan untuk memastikan penyaluran bansos sesuai dengan perencanaan awal.

"Untuk komposisinya tentunya bervariasi karena memang terkait dengan pengadaan dan jumlah stok. Tapi yang penting jumlah tersebut sesuai dengan list yang direncanakan," ujar Listyo.

Selain itu, kepolisian juga ingin memastikan bilamana ada warga yang belum mendapat bansos, agar bisa ditambahkan di daftar penerima bantuan di list Kemensos.

"Oleh karena itu kita bantu dari Kemensos untuk menyisir terhadap masyarakat yang belum dapat untuk bisa masuk di dalam list yang akan dibagikan Kemensos," jelasnya.

Lanjut Listyo, pihaknya juga mengawal untuk mengantisipasi penyelewengan oleh oknum-oknum yang memanfaatkan kondisi di lapangan. Menurutnya ini menjadi atensi kepolisian agar pembagian sembako pemerintah bisa tepat sasaran.

"Sampai saat ini kita lihat yang dibagikan sesuai dengan yang direncanakan. Memang tadi disampaikan di beberapa titik melaporkan belum dapat. Nanti akan kita cek lagi apakah mereka sudah masuk dalam data," ujarnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.