Sukses

3 Hal Tentang Suara Dentuman yang Gegerkan Warga Jateng

Suara dentuman itu disebut-sebut muncul dalam kurun waktu 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Suara dentuman sempat membuat geger masyarakat di beberapa wilayah di Jawa Tengah dini hari tadi, Senin (11/5/2020).

Suara dentuman itu disebut-sebut muncul dalam kurun waktu pukul 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB. Warga menduga suara berasal dari kejadian gempa tektonik.

Beberapa wilayah di Jawa Tengah yang mendengar suara tersebut misalnya di wilayah Solo dan Pati. Salah satunya pemilik akun Twitter @Rendiansyah01 mengaku mendengarnya di Pati.

"Sen krungu suoro dentuman area Pati Jawa Tengah, sakurunge dentuman ono benda tibo seko langit. Koyok meteor dan sejenise (Yang dengar suara dentuman area Pati, Jawa Tengah sebelum dentuman ada benda jatuh dari langit kayak meteor dan sejenisnya)," tulisnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara. Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, suara dentuman bukan berasal dari gempa.

"Namun setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Berikut 4 hal terkait suara dentuman yang terdengar dini hari tadi di beberapa wilayah Jawa Tengah dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Ramai di Sosial Media

Suara dentuman mendadak membuat geger masyarakat di beberapa wilayah di Jawa Tengah, termasuk di Solo. Suara dentuman itu terdengar pada Senin dini hari (11/5/2020).

Warganet pemilik akun Twitter @Rendiansyah01 mengaku mendengar suara tersebut di Pati. Bahkan, ia juga mengatakan melihat ada benda jatuh dari langit.

"Sen krungu suoro dentuman area Pati Jawa Tengah, sakurunge dentuman ono benda tibo seko langit. Koyok meteor dan sejenise (Yang dengar suara dentuman area Pati, Jawa Tengah sebelum dentuman ada benda jatuh dari langit kayak meteor dan sejenisnya)," tulisnya.

Tak hanya dia, teman-temannya juga melihat benda jatuh dari langit sebelum ada suara dentuman di Jateng itu.

"Nek area Pati, kanca2ku yo do weroh kabeh ki. (Di area Pati, teman-temanku juga pada lihat semua ini)," lanjutnya.

Berdasarkan informasi yang diunggah oleh pengelola akun media sosial Instagram @soloinfo, Senin, suara dentuman yang terdengar hingga Solo, Jateng.

"Jare mau jam 12an bengi punjul sitik enek suara dentuman. Enek sing krungu? Kiro2 suoro opo eh lur. (katanya tadi jam 00.00 WIB lebih sedikit ada suara dentuman. Ada yang terdengar? Kira-kira suara apa ya lur?)," katanya.

Ada pula informasi yang menyebutkan dentuman tersebut juga terdengar di Purwodadi, Grobogan, Jateng. Seperti kiriman netizen kepada pengelola akun Instagram @_infocegatansolo.

 

3 dari 5 halaman

Bukan dari Gempa

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menelusuri informasi suara dentuman itu terjadi pada Senin (11/5/2020) pukul 00.45 WIB sampai 01.15 WIB. Yang mana periode ini disebut-sebut warga muncul suara dentuman.

"Namun setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada Liputan6.com, Senin (11/5/2020).

Daryono menegaskan, suara dentuman tersebut bukan berasal dari gempa tektonik seperti yang diduga.

"Sehingga kami memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik, karena jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan, dan jika itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa," kata dia.

 

4 dari 5 halaman

Penyebab Dentuman

Daryono menjelaskan, bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang, seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014.

Gempa Lereng Merbabu saat itu memiliki magnitudo M 2,7 terjadi pagi hari pukul 06.01.19 WIB. Episenternya terletak pada koordinat 7,39 LS dan 110,48 BT dengan kedalaman 3 km.

Seperti yang dilaporkan warga Desa Sumogawe, gempa yang merusak beberapa rumah ini diikuti suara dentuman keras hingga membuat warga resah, khawatir Gunung Merbabu akan meletus.

"Ada beberapa kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa. Fenomena dentuman saat gempa dapat terjadi jika gempa memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan," terang Daryono.

Kemungkinan lain, lanjut dia, berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif, dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.

"Apalagi jika terjadinya patahan batuan tersebut terjadi di kawasan lembah dan ngarai atau di kawasan tersebut banyak rongga batuan sehingga memungkinkan suaranya makin keras karena resonansi. Beberapa peristiwa gempa Bantul 2006 juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu. Namun suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik," ujar dia.

 

5 dari 5 halaman

Bukan dari Langit

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menanggapi soal suara dentuman yang terdengar di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Warga digegerkan dengan suara dentuman sekitar pukul 00.00 WIB.

Menurut Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, dentuman itu tak ada kaitannya dengan benda-benda dari langit. Kendati warga sekitar mengaku ada benda yang jatuh dari langit sebelum dentuman itu terdengar.

"Suara dentuman tidak ada yang bersumber dari langit, yang bisa didengar dari banyak wilayah," kata Thomas Djamaluddin saat dihubungi Liputan6.com, Senin (11/5/2020).

Menurutnya, suara dentuman itu berasal dari sumber lokal. Seperti suara petir atau lainnya yang sumbernya tidak jauh.

"Kalau suaranya keras yang mencapai jarak jauh dan mengejutkan banyak orang, pasti orang banyak ke luar rumah," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.