Sukses

Tempat Ngabuburit di Kota Bogor Masih Ramai saat Pandemi Covid-19

Selama penerapan PSBB, arus lalu lintas masih ramai terutama di ruas jalan perbatasan antara Kota dengan Kabupaten Bogor.

Liputan6.com, Jakarta - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor, Jawa Barat telah berlangsung dua pekan sejak dilaksanakan pada 15 April lalu.

Selama penerapan PSBB, arus lalu lintas masih ramai terutama di ruas jalan perbatasan antara Kota dengan Kabupaten Bogor. Semenjak ramadan, lalu lintas cenderung sepi dari pagi hingga siang hari. Namun kepadatan kendaraan bergeser ketika menjelang buka puasa.

Kepadatan dan kerumunan juga terpantau di sejumlah ruas jalan dimana menjadi pusat jajanan takjil. Tak hanya itu, sejumlah titik yang menjadi tempat favorit untuk menunggu berbuka puasa juga ramai dikunjungi anak kecil, remaja hingga dewasa.

Salah satu spot yang biasa dijadikan tujuan ngabuburit menjelang berbuka puasa adalah Jembatan Cinta di Jalan Pandu Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Di tepi jembatan layang yang melintasi Jalan Tol Jagorawi itu, mereka terlihat duduk santai di motor. Ada pula berkumpul duduk di trotoar sembari menunggu bedug Maghrib tanpa menggunakan masker dan mengabaikan imbauan pemerintah terkait Sosial Distancing.

Asep Saefullah mengaku tidak khawatir dengan virus corona yang saat ini tengah mewabah di Indonesia khususnya Kota Bogor. Karena itu, ia dan teman-temannya selalu meluangkan waktunya untuk menunggu berbuka puasa di Jembatan Cinta.

"Insya Allah tidak akan tertular. Yang penting kesehatan kita dijaga," kata Asep mengaku setiap bulan puasa sering ngabuburit disini, Selasa (28/4/2020).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi Taman Sempur

Kondisi berbeda di kawasan Taman Sempur, tempat bermain dan arena berolahraga ini tutup ini sepi pengunjung semenjak ditutup oleh pemerintah daerah. Hanya beberapa orang saja yang datang untuk ngabuburit, namun sekitar 20-30 menit kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengakui penerapan PSBB di Kota Bogor belum berjalan efektif di tengah pandemi corona.

"Memang semua memandang perlu ada terobosan-terobosan penegakkan aturan. Yang menimbulkan kerumunan ini yang akan kita atur lebih ketat," terangnya.

Saat disinggung perpanjangan PSBB yang sudah diusulkan bersama empat kepala daerah di wilayah Kabupaten Bogor, Depok dan Bekasi, Dedie menyatakan masih menunggu persetujuan dari Menteri Kesehatan (Menkes).

"Masih tunggu rekomendasi Menkes," ucap Dedie. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.