Sukses

Berisiko Terpapar Covid-19, Tenaga Medis Jalani Rapid Test Corona di GOR Bogor

Rapid test virus corona di GOR Bogor dilakukan dengan cara konvensional dan drive thru.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor menyelenggarakan rapid test atau pemeriksaan cepat virus corona Covid-19, Kamis (26/3/2020). Tes tersebut diaplikasikan pertama kali untuk tenaga medis yang melayani pasien corona.

Rapid test corona dilaksanakan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran, Bogor. Tenaga medis yang menangani orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) dites massal cepat baik secara konvensional maupun drive thru.

"Hari ini hanya untuk ODR (orang dalam risiko) seperti petugas medis dan garda depan pelayanan masyarakat," ucap Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim.

Tahap selanjutnya, rapid test akan dilakukan secara terpisah di delapan lokasi, yakni di enam Puskesmas Induk setiap kecamatan, RSUD, dan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor. Namun ia belum bisa memastikan jadwal pelaksanaan rapid test di delapan lokasi tersebut.

"Pelaksanaan rapid test akan digelar minggu ini, tetapi belum bisa memastikan kapan harinya," kata Dedie.

Sebab, sebanyak 31 tenaga medis yang akan melakukan tes massal virus corona di delapan lokasi perlu dilatih terlebih dulu agar optimal dalam menjalankan tugasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

800 Kit Rapid Test Corona

Dedie menyebut, Pemerintah Kota Bogor hanya mendapat bantuan 800 unit rapid test. Mengingat jumlahnya sangat terbatas sehingga untuk sementara baru bisa dimanfaatkan bagi tenaga medis dan masyarakat yang rentan terhadap risiko terpapar Covid-19.

"Profesi lain yang akan menjalani tes massal cepat orang yang pekerjaannya banyak bersentuhan dengan publik, seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas, maupun petugas kesehatan di Puskesmas," terangnya.

Ia menjelaskan mengenai prosedur menjalani tes massal cepat ini, petugas hanya mengambil darah dari jari tangan menggunakan alat rapid test, lalu menunggu sekitar 15 menit. Hasilnya langsung diketahui apakah negatif atau positif.

"Kalau 800 unit dibagi rata menjadi delapan lokasi, maka setiap tempat akan melaksanakan tes untuk 100 orang. Jika asumsi pelaksanaan setiap unitnya sekitar lima menit maka dibutuhkan waktu sekitar 8,3 jam," kata Dedie.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.