Sukses

Terjatuh di Bandara Soetta, WN Singapura Langsung Meninggal di Tempat

Febri menjelaskan, saat itu korban hendak pulang ke negaranya dari Jakarta sebelum mendadak jatuh dan meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta Seorang Warga Negara Singapura, meninggal dunia mendadak di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kota Tangerang, pada Minggu (9/3/2020) sore.

PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soetta, membantah bila WN Singapura berjenis kelamin itu, meninggal lantaran virus corona. Dari informasi yang didapatkan, pria tersebut bernama Shariffudin (48) yang secara mendadak tersungkur jatuh hingga meninggal dunia.

"Benar warga negara Singapura, penyebab (kematian) karena memang dia punya riwayat sakit kepala," kata Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Febri Toga Simatupang, Senin (9/3/2020).

Sementara kejadian tersebut terjadi pada Minggu (8/3/2020) sekitar pukul 17.30 WIB di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta. Febri menjelaskan, saat itu korban hendak pulang ke negaranya dari Jakarta sebelum mendadak jatuh dan meninggal dunia.

Dugaan penyebab kematian adalah adanya fraktur di bagian tulang kepala karena benturan keras ke lantai saat terjatuh karena sakit kepala.

Febri menegaskan kalau korban ini bukan meninggal karena serangan Virus Corona (Covid-19) karena warga Singapura dan dari pintu gerbang internasional Bandara Soekarno-Hatta. "Karena jatuh ke lantai dan kepalanya mengalami cedera. Bukan karena Virus Corona yang penting," tegas Febri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diberikan Pertolongan Medis

Sementara, Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho mengatakan, kalau Shariffudin dinyatakan meninggal dunia di tempat. "Setelah diberikan pertolongan medis, korban dinyatakan meninggal dunia disebabkan Death on Arrival," kata Alex.

Sementara keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Korban pun langsung dibawa ke negaranya di Singapura.

"Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum. Selanjutnya korban akan dibawa ke rumah duka yang beralamat di Singapura," kata Alex.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.