Sukses

Cegah Wabah Corona, Pekerja Asal China di Papua Barat Wajib Diperiksa secara Medis

Selain perusahaan, sebut Otto, pencegahan wabah corona pun akan dilakukan di setiap pintu masuk seperti pelabuhan dan bandar udara.

Liputan6.com, Manokwari - - Pemerintah Provinsi Papua Barat akan mewajibkan pemeriksaan medis bagi seluruh tenaga kerja asing (TKA) yang berasal dari China guna mencegah penularan virus corona di daerah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorongan di Manokwari, Minggu mengutarakan, pemeriksaan kesehatan akan dilaksanakan di setiap perusahaan yang mempekerjakan warga asal China.

"Ini sebagai langkah antisipasi. Belum ditemukan kasus corona di Papua Barat, tapi pencegahannya wajib dilakukan agar virus tersebut tidak menyebar dan mewabah," ucap Otto, Minggu (26/1/2020).

Selain perusahaan, sebut Otto, pemeriksaan pun akan dilakukan di setiap pintu masuk seperti pelabuhan dan bandar udara.

"Kami akan terus melakukan pemantauan. Begitu pula teman-teman di Dinas Kesehatan di kabupaten/kota," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Menindaklanjuti penyebaran virus corona tersebut, Dinas Kesehatan Papua Barat akan menggelar rapat multisektor pada Senin (27/1). Itu dilakukan untuk mempermudah koordinasi dalam menjecah penyebaran virus mematikan tersebut di Papua Barat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada yang Diduga Terjangkit Corona

Di Sorong, ada seorang wisatawan asal Cina diduga terjangkit virus corona. Saat ini wisatawan yang hendak melancong ke Raja Ampat itu masih dilakukan cek kesehatan di Sorong.

"Benar ada satu orang di Sorong yang diduga terjangkit virus corona. Ini masih diduga, dia adalah wisatawan asal Cina yang mau ke Raja Ampat," pungkasnya.

Di Manokwari ada sebuah perusahaan yang cukup banyak memanfaatkan TKA warga Cina. Perusahaan milik Investor Cina itu beroperasi dengan memproduksi semen di Kampung Maruni Manokwari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.