Sukses

Banjir Depan Istana Diduga karena Tanah yang Menyumbat Saluran Air

Agus mengatakan, banjir yang terjadi sejak Jumat pagi diduga akibat sampah yang menyumbat saluran air.

Liputan6.com, Jakarta - Pintu masuk kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jalan Medan Merdeka Barat atau tepatnya di depan Istana Merdeka, sempat banjir akibat hujan yang turun sejak pagi hari. Hal ini pun ramai dibicarakan dan menjadi viral di media sosial.

Seorang petugas di kawasan Monas, Agus menyampaikan, banjir yang terjadi sejak Jumat pagi diduga akibat sampah yang menyumbat saluran air. Di mana tanah dan tanaman yang berada disekitar saluran air tergerus akibat hujan.

"Jadi kalau hujan besar turun, tanah turun, dan tanah nggak sampai jalan raya. Kalau banjir nggak sampai depan Istana, hanya depan pospol itu," ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (24/1/2020).

Dia melanjutkan, banjir berlangsung sekitar lebih kurang dua jam lamanya.

"Tadi itu banjir sebatas ini, sekitar 30 sampai 40 centimeter. Ini dikarenakan buang air tersumbat kotoran tanah yang turun. (Lamanya banjir) Sekitar satu jam lebih dari jam 9 sampai 10 lewat. Itu dikerjakan oleh petugas PPSU dan tata air dan ada pihak Monas juga," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat bakal terjadi sepanjang 24-29 Januari mendatang. BMKG menyatakan hujan lebat selama sepekan itu dipengaruhi sirkulasi siklonik di sekitar Samudera Hindia selatan Lampung, yang menyebabkan terbentuknya pola konvergensi serta belokan angin di wilayah Indonesia bagian barat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi Atmosfer Labil

Selain itu, kondisi atmosfer Indonesia yang labil menyebabkan massa udara lembab dari lapisan bawah cukup mudah untuk terangkat ke atmosfer.

"Kedua, faktor tersebut menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat," kata Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R Prabowo dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2020).

 

Reporter: Ronald/Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.