Sukses

Megawati: Kurikulum Bencana Alam Seharusnya Diterapkan di Sekolah

Menurut Megawati, saat ini masyarakat memiliki pengetahuan mengenai climate chance yang sangat minim.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-5 RI Megawati berharap media lebih memberi ruang untuk isu perubahan iklim, lingkungan, dan bencana. Ia juga meminta media lebih mengedukasi masyarakat terkait peringatan dini bencana alam.

"Saya harap teman media lebih memberi ruang untuk isu climate change. Dengan demikian masyrakat dapat segera melindungi dirinya," kata Megawati di Gedung BMKG, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

Menurutnya, saat ini masyarakat memiliki pengetahuan mengenai climate chance yang sangat minim. Hal ini menjadi penyebab banyak jatuhnya korban.

Seharusnya ada pendidikan bagi anak-anak usia dini yang tinggal di wilayah rawan bencana seperti terjadi tsunami atau gempa. Anak sekolah juga seharusnya diajarkan berenang.

"Kurikulum mengenai bencana alam ini seharusnya diterapkan di sekolah secara aktif supaya bisa melindungi diri sendiri dan melindungi orang lain," kata Megawati.

Ia menambahkan, di negara Jepang sudah diterapkan kurikulum bencana ini. "Kita tidak boleh malu untuk mencontoh dan belajar dari negara lain," pungkas dia.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati Soekarnoputri