Sukses

Menpora Jadi Tersangka, Jokowi Hormati Keputusan KPK

Jokowi menyebut Imam Nahrawi telah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menpora.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku menghormati proses hukum yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sebagai tersangka. Jokowi mengaku telah bertemu langsung dengan Imam Nahrawi.

"Tadi pagi Pak Imam Nahrawi bertemu dengan saya. Saya menghormati apa yang sudah diputuskan oleh KPK bahwa Pak Imam Nahrawi sudah menjadi tersangka karena urusan dana hibah dgn KONI," ujar Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (19/8/2019).

Dia menyebut Imam Nahrawi telah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menpora. Jokowi tengah mempertimbangkan pengganti Imam Nahrawi.

"Belum baru sejam lalu kasih surat pengunduran dirinya. Kita pertimbangkan dalam sehari," jelasnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (IMR) sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait penyaluran bantuan kepada KONI dari pemerintah melalui Kemenpora. Selain Menpora Imam, KPK juga menjerat Asisten Pribadi Menteri Pemuda dan Olahraga, Miftahul Ulum (MIU).

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diduga Terima Suap

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, dalam kasus ini Imam Nahrawi melalui Ulum diduga telah menerima uang sejumlah Rp 14,7 miliar. Selain itu, dalam rentang waktu 2016-2018, Imam juga meminta uang sejumlah total Rp 11,8 miliar.

"Sehingga total dugaan penerimaan Rp 26,5 miliar tersebut diduga merupakan commitment fee atas pengurusan proposal hibah yang diajukan oleh pihak KONI kepada Kemenpora," kata Alex.

Alex mengatakan, penerimaan total Rp 26,5 miliar ini terkait Ketua Dewan Pengarah Satlak Prima dan penerimaan lain yang berhubungan dengan jabatan Imam selaku Menpora.

"Uang tersebut diduga digunakan untuk kepentingan pribadi Menpora dan pihak lain yang terkait," kata Alex.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.