Sukses

BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia

Sejumlah wilayah di Indonesia yang berpeluang terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter ada di bagian barat dan timur Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 6 meter yang berpeluang menyambangi sejumlah perairan Indonesia dalam tiga hari ke depan. Dimulai dari tanggal 19 hingga 22 Juli 2019. 

Gelombang tinggi tersebut sebagai akibat dari adanya adanya Tropical Strom "DANAS" 990 hPa di Samudera Pasifik utara Filipina.

Diketahui, pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 4-30 knot. Sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur-tenggara dengan kecepatan 4-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Bengkulu-Perairan Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Laut Jawa bagian timur, dan Selat Makassar bagian selatan. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ungkap BMKG lewat laman resminya, Jumat (19/7/2019). 

Sementara itu, sejumlah wilayah di Indonesia yang berpeluang terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter ada di bagian barat dan timur Indonesia. 

Untuk wilayah bagian barat Indonesia antara lain meliputi, Selat Malaka bagian tengah, Perairan Timur Pulau Simeulue hingga Kepuluan Mentawai, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian utara dan Selat Ombai, Laut Natuna utara dan Laut Natuna.

Selanjutnya Perairan Kepulauan Anambas, Perairan Timur Kepuluan Bintan hingga Kepuluaan Lingga, Perairan Utara Pangkal Pinang, Selat Karimata dan Selat Gelasa, Perairan Timur Lampung, Laut Jawa, Perairan Utara Kepulauan Seribu, Perairan Utara Jawa Barat hingga Kepualaun Kangean.

Sementara, potensi gelombang tingggi di Indonesia bagian timur meliputi perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Selat makassar bagian tengah hingga selatan, Perairan Kepulauan Selayar-Sabalana, Laut Bali dan Laut Sumbawa, Selat Lombok bagian utara, Teluk Bone bagian selatan dan Teluk Tolo, Perairan Manui-Kendari, Perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, Perairan Selatan Kepulauan Banggai-Sula, Laut Flores dan Laut Seram. 

Kemudian Perairan Selatan Pulau Seram hingga Pulau Buru, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei hingga Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Perairan Fakfak hingga Amamapere, Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan Timur Bitung, Laut Maluku, Laut Halmahera, Perairan Timur Keulauan Halmahera, Perairan Utara Jayapura-Sarmi, serta Samudera Pasifik utara Jayapura. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wilayah dengan Potensi Gelombang Tinggi hingga 6 Meter

Selain itu, beberapa wilayah lain di Indonesia juga berpotensi mengalami gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter. Meliputi Perairan Selatan Pulau Sumba, Perairan Selatan Pulau Sawu hingga Pulau Rotte, Laut Sawu bagian selatan, dan juga Laut Timor Selatan NTT.

BMKG juga memprakirakan wilayah perairan Indonesia lainnya juga berpotensi mengalami gelombang tinggi dengan kisaran antara 4 hingga 6 meter. 

Dikutip dari laman resminya, wilayah tersebut antara lain Selat Malaka bagian utara, Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Perairan Jawa hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali-Lombok dan Alas bagian selatan, serta Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu mengimbau kepada masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir terutama nelayan menggunakan moda tranportasi perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter," jelas BMKG.

 

(Desti Gusrina)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.