Sukses

Asal Nama Ragunan yang Kini Jadi Lokasi Wisata Kebun Binatang Murah

Pada 1964, Pemprov DKI Jakarta memindahkan koleksi Kebun Binatang Cikini ke Ragunan.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Ragunan menjadi salah satu nama wilayah yang cukup dikenal. Pasalnya, di sini, berdiri kebun binatang yang ketenaran sudah tidak diragukan lagi, yaitu Taman Margasatwa Ragunan.

Terkait berdirinya Kebun Binatang Ragunan, seseorang bernama Denty Piawai Nastitie menuliskan laporan terkait berdirinya kebun binatang yang terkenal dengan biaya murahnya ini.

Denty menulis bahwa Kebun Binatang ini pertama kali didirikan pada 19 September 1864 oleh seorang pelukis ternama Raden Saleh di Cikini Raya Nomor 73 Menteng, Jakarta Pusat di atas lahan seluas 10 hektare miliknya.

Ide pendirian itu diperoleh Raden Saleh sewaktu menempuh pendidikan di London, Inggris. Kebun binatang ini menjadi lahan penelitian, sekaligus inspirasi baginya dalam melukis.

Seiring perkembangan kota Jakarta, Cikini tak cocok lagi menjadi kebun binatang. Karena itu disiapkan lahan seluas 30 hektare di Ragunan, Jakarta Selatan.

Pada 1964, Pemprov DKI Jakarta memindahkan koleksi Kebun Binatang Cikini ke Ragunan. Pada 22 Desember 1966, Kebun Binatang Ragunan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dengan nama Taman Margasatwa Ragunan.

Lalu, dari mana asal nama Ragunan?

Nama Ragunan berasal dari Pangeran Wiraguna, yaitu gelar yang disandang tuan tanah pertama di kawasan itu, Hendrik Lucaasz Cardeel, yang diperolehnya dari Sultan Banten Abunasar Abdul Qahar atau yang dikenal dengan Sultan Haji.

Atas jasanya kepada Sultan Haji, Cardeel pun diangkat menjadi Pangeran Wiraguna dan berhak atas sejumlah hektare tanah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Makam Pangeran Wiraguna

Beberapa tahun kemudian, Pangeran Wiraguna merasa Kesultanan Banten sangat sempit, karena banyak yang tidak menyukainya.

Pada 1689, Cardel memutuskan untuk pergi dari Kesultanan Banten dan memutuskan untuk kembali ke negeri asalnya. Namun ternyata dia menetap di Batavia menjadi tuan tanah yang kaya raya.

Tanahnya yang luas kini diberi nama Ragunan, yang mengingatkan kita pada Pangeran Wiraguna. Di kawasan ini pula ia dimakamkan dan makamnya dikeramatkan oleh sebagian orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.