Sukses

Ribuan Siswa SD Ikuti Edukasi Pentingnya Minum Susu Setiap Hari

Susu lekat dengan label sebagai minuman kesehatan, kebugaran dan penuh gizi. Namun, manfaat susu terkadang masih belum tersampaikan dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta - 1 Juni menjadi hari susu sedunia atau world milk day. Negara-negara di dunia memperingatinya sebagai penegasan bahwa susu penting dalam menopang kehidupan manusia.

Susu lekat dengan label sebagai minuman kesehatan, kebugaran dan penuh gizi. Namun, manfaat susu terkadang masih belum tersampaikan dengan baik.

Menyambut hari susu sedunia, Frisian Flag Indonesia (FFI) menggandeng Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran serta berbagai sekolah dasar untuk menyebarkan manfaat susu melalui sosialisasi atau edukasi.

Rangkaian acara ini menjangkau 14 Sekolah Dasar yang tersebar di Bandung, Sumedang, Lembang, Pengalengan, Malang, dan Pasuruan. Dalam acara itu, sebanyak 5 ribu siswa SD mengikuti sosialiasi mengenai pentingnya kebiasaan minum susu setiap hari dan berolahraga secara teratur.

“Tujuan FFI sebagai perusahaan adalah ‘Nourishing by Nature’ yang salah satu pilarnya adalah komitmen untuk memberikan gizi yang baik bagi anak-anak dan keluarga Indonesia," ujar Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro dalam keterangannya, Minggu (4/5/2019).

Dia menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk berperan aktif membantu pemerintah membangun keluarga kuat Indonesia. Saat ini, salah satu fokusnya membantu pemerintah memerangi stunting yang masih diderita sebagian anak-anak Indonesia.

Andrew menambahkan masih banyak kendala yang ditemukan dalam mempopulerkan susu sebagai minuman sehat. Pada umumnya, pola makan sehari-hari orang Indonesia belum memenuhi gizi seimbang.

Gizi seimbang diartikan sebagai ragam bahan makanan yang berkualitas, jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

"Hasil studi SEANUTS (South East Asian Nutrition Survey) yang diinisiasi oleh Friesland Campina tahun 2012 terhadap lebih dari 16.000 anak usia 6 bulan–12 tahun, menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia mengalami berbagai permasalahan terkait dengan kesehatan dan gizi, seperti gaya hidup kurang aktif, malnutrisi, kekurangan vitamin D serta gangguan pertumbuhan fisik atau stunting," jelas dia.

Sementara itu data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, menyebut konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 16,5 liter/kapita/tahun dari target 20 liter per kapita per tahun.

"Konsumsi ini merupakan yang terendah di Asia Tenggara dengan Brunei Darussalam yang mencapai 129.1 liter, Malaysia dengan 50.9 liter, Singapura sebanyak 46.1 liter, dan bahkan masih jauh lebih sedikit dibandingkan dari Vietnam yang berada di angka 20.1 liter susu per kapita per tahun," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Menu Wajib

 

Dalam menu masyarakat modern, susu menjadi minuman yang wajib ada dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini tercermin dari berbagai aturan makan yang dianjurkan pemerintah di berbagai belahan dunia.

"Di Amerika ada yang namanya My Plate, Indonesia dulu mempunyai 4 Sehat 5 Sempurna yang lalu disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang," kata dia.

Pengetahuan akan pentingnya susu bahkan sudah dimulai ketika manusia mulai beralih dari berburu ke bertani. Jadi kehidupan manusia memang berkaitan erat dengan konsumsi susu.

“Mitos seputar susu harus dihilangkan lewat praktik minum susu disertai riset tentang perilaku minum susu. Pemahaman gizi yang keliru ini akan mengakibatkan tidak terpenuhinya asupan gizi sesuai dengan kebutuhan," ujar dia.

Selain itu, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Husmy Yurmiati, dengan meningkatkan konsumsi susu akan menciptakan efek yang baik bagi industri.

"Produksi susu nasional yang baru bisa mencukupi 20% kebutuhan pasar bisa semakin ditingkatkan karena adanya permintaan nyata dari masyarakat," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini