Sukses

Basarnas Cari Korban Longsor Cisolok Sukabumi Secara Manual

Tim dari Kantor Basarnas Bandung, Jakarta dan Kantor Pusat Basarnas telah diterjunkan ke lokasi longsor Sukabumi.

 

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung telah menerjunkan personel dibantu petugas gabungan untuk mencari para korban bencana tanah longsor di Cisolok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat secara manual.

"Sampai saat ini pencarian masih dilakukan secara manual karena alat berat belum bisa masuk ke titik lokasi longsor karena akses jalan sulit," kata juru Bicara Basarnas Bandung, Joshua Banjarnahor melalui siaran pers, Selasa (1/1/2019).

Tim dari Kantor Basarnas Bandung, Jakarta dan Kantor Pusat Basarnas telah diterjunkan untuk melakukan pencarian warga yang menjadi korban terdampak bencana tanah longsor Sukabumi.

Tim gabungan, kata dia, langsung diterjunkan ke lokasi kejadian musibah setelah mendapatkan laporan peristiwa longsor menimbun pemukiman rumah penduduk, Senin (31/12) sore.

"Pencarian dilaksanakan pada pagi hari, ada pun unsur dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD, pemerintah setempat, Pramuka, warga dan potensi SAR lainnya," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Joshua menyampaikan, akses ke lokasi musibah longsor cukup sulit dengan kondisi jalan yang sempit. Sehingga menjad kendala bagi kendaraan berat untuk masuk ke lokasi.

Petugas lainnya, kata Joshua, sudah melakukan pengamanan untuk memudahkan akses mobil ambulans keluar masuk mendekati lokasi kejadian longsor Sukabumi.

"Beberapa kilo dari lokasi jalan sudah diblok dengan keamanan desa setempat untuk memudahkan akses ambulans masuk ke lokasi," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Longsor Timbun Rumah Penduduk

Ia menyebutkan, bencana longsor telah menimbun rumah penduduk yang berpenghuni 32 keluarga atau 101 jiwa.

Hasil pencarian sementara, kata Joshua, korban selamat 63 orang, korban luka berat tiga orang, meninggal dunia sembilan orang, dan 26 orang dinyatakan hilang.

Joshua mengimbau masyarakat atau keluarga korban untuk tidak mendekati lokasi longsor karena kondisi tanah yang masih labil.

"Kami tidak mengharapkan longsor susulan namun kami tetap mengutamakan keselamatan," katanya.

Warga maupun sanak saudara yang ingin mengetahui nasib korban, kata Joshua, dapat mendatangi Posko Terpadu.

Selain itu, para petugas gabungan, termasuk wartawan untuk selalu memperhatikan keamanan diri ketika memasuki bencana longsor karena kondisi tanah masih labil.

"Untuk memperhatikan keamanannya dikarenakan tanah labil dan berlumpur ditambah di bukit atas masih banyak materil tanah dan batu besar," katanya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.