Sukses

BNPB Terbangkan Drone Cari Korban Tsunami Selat Sunda

Dalam penanganan dampak tsunami di Banten dan Lampung, BNPB juga dibantu BPBD provinsi.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerbangkan drone atau pesawat tanpa awak untuk memantau dampak bencana dan pencarian korban dampak tsunami di pesisir pantai Lampung dan Banten. 

Kasubdit Peningkatan Dini BNPB, Bambang Surya Saputra mengatakan satu unit drone sudah diterbangkan di Kecamatan Sumur, Pandeglang.

"Kami juga berkoordinasi dengan TNI untuk melakukan pantauan udara dengan helikopter," kata Bambang seperti dilansir dari Antara, Senin (24/12/2018).

Tak hanya TNI, kata dia, penanggulangan bencana juga perlu bantuan pihak lain, termasuk relawan. Bambang kemudian menambahkan bahwa penanganan dampak bencana juga harus cepat dilakukan. Sehingga para korban terdampak bencana bisa segera pulih.

"Kalau penanganannya lambat akan menimbulkan banyak korban. Kita harus belajar dari penanganan bencana di daerah lain," ujarnya.

Dalam penanganan dampak tsunami di Banten dan Lampung, BNPB juga dibantu BPBD provinsi.

"BNPB punya potensi sumber daya manusia yang sangat besar yang siap diturunkan kalau diperlukan," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Jiwa

Korban JiwaTsunami melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di sebagian daerah Banten dan Lampung.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin pukul 07.00 WIB musibah tersebut mengakibatkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang mengalami luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi yang tersebar di lima kabupaten yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

Ribuan personel gabungan TNI, Polri, BNPB, Basarnas, sejumlah kementerian lembaga, relawan dan masyarakat saat ini masih berusaha mengevakuasi dan mencari para korban.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.