Sukses

Ini Sosok Sunanto, Ketum Pemuda Muhammadiyah Pengganti Dahnil Anzar

Cak Nanto sejak kecil tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Sumenep. Lalu melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Sobron, Jawa Tengah.

Jakarta - Forum Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII di Yogyakarta resmi terpilih ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah menggantikan Dahnil Anzar Simajuntak. Sunanto terpilih setelah berhasil meraup 590 suara dari forum muktamar.

Lalu, siapa kah sosok Sunanto?

Dikutip dari JawaPos.com, Pria yang biasa disapa Cak Nanto itu bukanlah aktivis baru di keluarga Muhammadiyah. Pria kelahiran Sumenep, Jawa Timur itu merupakan kader otentik persyarikatan yang tumbuh dan berkembang dari proses perkaderan Muhammadiyah.

Tak hanya itu, Cak Nanto sejak kecil tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Sumenep. Lalu melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Sobron, Jawa Tengah.

Di Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto tercatat dalam kepengurusan periode 2014-2018, sebagai Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga.

Selain aktif di Pemuda Muhammadiyah, dia juga selama ini aktif di sebuah Lembaga Pemantau Pemilu, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Di JPPR itu, ia dipercaya sebagai Koodinator Nasional (Kornas) periode 2017-2019.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tegakkan Nilai Muhammadiyah

Usai resmi terpilih menjadi ketua umum, Sunanto berjanji akan tetap merangkul calon-calon lainnya. Untuk diajak dalam menegakkan nilai-nilai yang ada di Muhammadiyah. 

Dalam menegakkan nilai-nilai Muhammadiyah, diakuinya tak akan bisa dilakukan oleh timnya sendiri.

Menurut pria yang akrab dipanggil Cak Nanto ini, semua kubu pesaingnya dalam pemilihan harus tetap dirangkul.

"Saya kira tidak bisa ditegakkan oleh tim saya sendiri. Semua harus merangkul, bergandengan tangan, tidak bisa dilakukan sendiri," ucapnya.

Sementara mengenai politik praktis, ia menegaskan tak akan menyeret Pemuda Muhammadiyah ke dalamnya. Namun tetap akan menggerakkannya sebagi Individu.

"Seperti yang saya katakan, pemuda Muhammadiyah tidak akan saya seret ke politik praktis. Tapi akan kami gerakkan individu yang memiliki potensi untuk berpolitik," kata dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.