Sukses

Polri Ambil DNA Keluarga Dekat untuk Identifikasi Korban Lion Air Jatuh

Polri telah menyiapkan kegiatan antemortem, yakni mengumpulkan data diri korban dari keluarga terdekatnya.

Liputan6.com, Jakarta - Polri tengah berupaya mengidentifikasi sejumlah temuan dari Tim SAR Gabungan dalam musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Saat ini, terdapat 24 kantong jenazah yang diserahkan ke RS Polri Kramat Jati.

Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyatakan, proses identifikasi korban melibatkan belasan dokter forensik. Di dalamnya juga ada dokter odontologi forensik (dokter gigi forensik). Selain itu juga ada ahli forensik DNA.

"Di RS Polri ada beberapa kegiatan, untuk mengidentifikasi postmortem (dari jasad korban) itu ada 15 dokter forensik, kemudian dokter odontologi yang nanti melaksanakan kegiatan forensik dan gigi, kemudian ada juga ahli DNA," papar Ari Dono, Selasa (30/10/2018).

Di sini, lanjut dia, juga disiapkan kegiatan antemortem yakni mengumpulkan data diri korban dari keluarga terdekatnya. Termasuk perhiasan dan pakaian yang dipakai. Sampai Selasa siang, untuk pengumpulan antemortem sudah ada 151 keluarga.

"Bisa dilihat dari pakaian, atau ciri-ciri lain, ada tato atau luka itu dan material sepatu pakaian, anting, jam dan sebagainya itu kegiatan antemortem," ujar dia.

Selain itu, identifikasi antemortem juga dilakukan dengan pengambilan DNA dari keluarga kandung terdekat.

"Pemeriksaan DNA secara bertahap, karena kegiatan antemortem ini tidak semua keluarga yang datang bisa diperiksa DNA, yang pasti orangtua atau anak korban, itu kita laksakanan kegiatan di rumah sakit hari ini," ungkap dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerahkan Ratusan Personel

Selain itu, Polri juga menerjunkan 651 personel ke perairan Tanjung Karawang yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Komjen Ari Dono menjelaskan, ratusan personel tersebut dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban. Selain itu, Polri juga menyiagakan kapal dan helikopter untiuk pencarian bangkai pesawat.

"Sampai hari ini ada 651 personel yang kita kerahkan itu terdiri dari penyelam dari Polair kemudian dari Brimob Polda Metro jaya, tim evakuasi kemudian kita ada 7 kapal yang dikerahkan di sana, juga 3 helikopter siap angkut," kata dia.

Ari mengatakan, pengerahan personel tersebut merupakan perintah langsung dari Kapolri sejak mendengar informasi pesawat Lion Air JT-610 hilang kontak.

"Bapak Kapolri memerintahkan kita semua polda disekitar penerbangan untuk menyiapkan Tim SAR, mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Karawang, Kalimantan Selatan, Banjarmasin, Kemudian Kalimantan Tengah, Lampung, Palembang. Semua Tim SAR standby," pungkas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.