Sukses

Tjahjo Kumolo: Revolusi Mental Terbukti Nyata, Bukan Jargon

Tjahjo menjelaskan bahwa landasan utama dan tujuan akhir revolusi mental adalah Pancasila.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa Revolusi Mental itu terbukti nyata dan bukan hanya jargon, seperti yang disampaikan beberapa orang.

"Revolusi mental itu terbukti nyata, bukan jargon", kata [Tjahjo Kumolo](https://www.liputan6.com/tag/tjahjo-kumolo "") dalam acara Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental di Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (27/10/2018).

Selama 4 tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, lanjutnya, pelaksanaan revolusi mental telah banyak mengalami perubahan. Antara lain semakin baiknya pelayanan publik, tingkat disiplin ASN dan masyarakat, kemandirian bangsa, kebersihan lingkungan, serta semakin kokohnya NKRI di tengah terpaan berbagai ideologi dunia.

Karena itu, ucap Tjahjo, program-program revolusi mental harus menjadi gerakan sosial masyarakat Indonesia.

"Revolusi Mental harus menjadi gerakan sosial masyarakat Indonesia. Gerakan itu berisi proses perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola perilaku masyarakat," ungkap Tjahjo dalam keterangan tertulis yang diterima dari Puspen Kemendagri.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa landasan utama dan tujuan akhir revolusi mental adalah Pancasila. Pancasila yang mengandung arti bahwa nilai-nilainya dapat menjadi pedoman perilaku masyarakat.

"Revolusi mental itu berasal dan berakhir pada nilai-nilai Pancasila. Bagaimana nilai-nilai itu dapat menjadi pedoman perilaku masyarakat," ujar Tjahjo Kumolo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan untuk ASN

Untuk kesuksesan revolusi mental, Tjahjo mengatakan, itu bergantung dari diri kita sendiri.

"Walaupun sistemnya bagus, aturannya bagus, tapi kalau integritas dan mental masih buruk, ini akan mengganggu sistem jalannya pemerintahan secara khusus dan kehidupan berbangsa bernegara secara menyeluruh," kata Tjahjo.

Dia menegaskan, revolusi mental bukan berorientasi pada proyek atau sekedar instruksi pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan sosial masyarakat Indonesia.

Tjahjo berharap agar dari setiap gerakan revolusi mental dapat melembaga, bukan hanya bersifat seremonial. Makna dari revolusi mental harus mencerminkan mental bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

"Inti dalam perubahan pola pikir, pola sikap dan pola prilaku yang dimaksudkan dalam revolusi mental," tegas Tjahjo.

Khusus untuk para Aparatur Sipil Negara dalam menghadapi tahun politik 2019, Tjahjo berpesan agar menjaga netralitas dan meningkatkan profesionalisme. "Jadilah agen perubahan serta penerang revolusi mental di masyarakat," tukas Tjahjo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.