Sukses

Citra Satelit Pantau Masih Ada Titik Panas dalam Kawah Gunung Agung

Pos pengamatan di Desa Rendang, Karangasem, Bali, mencatat aktivitas Gunung Agung masih terus berlangsung.

Liputan6.com, Bali - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di zona bahaya Gunung Agung. Ancaman erupsi Gunung Agung rawan berpotensi terjadi sewaktu waktu.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (5/7/2018), pos pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali mencatat aktivitas Gunung Agung masih terus berlangsung.

Sejak Kamis dini hari, lima kali hembusan dan gempa letusan terjadi dengan ketinggian asap mencapai 1.000 meter dari titik puncak gunung dengan hembusan angin ke arah barat.

Ancaman erupsi Gunung Agung saat ini dapat terjadi sewaktu-waktu yang berpotensi mengeluarkan lava dan lontaran batu maupun pijar serta abu vulkanik. Data pemantauan citra satelit juga menunjukkan masih adanya titik panas atau hot spot dalam kawah gunung.

"Data pemantauan terakhir mengindikasikan, bahwa Gunung Agung kini berada dalam sistem terbuka, yang artinya magma bisa naik ke permukaan," kata Kasubid Mitigasi Wilayah Timur Devy Kamil Syahbana.

Abu vulkanik sempat turun deras, Rabu, 4 Juli 2018. Hujan abu tampak di dedaunan di sekitar rumah warga. Anak-anak yang berada di pinggir jalan desa juga menggunakan masker yang sebelumnya sempat dibagikan oleh pihak desa bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan.

Kepala Desa Antapan Nyoman Sunarta menyebutkan, abu vulkanik Gunung Agung saat ini lebih banyak sampai di desanya dibandingan dengan letusan yang terjadi 2017.

Selain mengganggu kegiatan warga, abu vulkanik juga mengganggu sektor pertanian, seperti ancaman gagal panen pada tanaman sayuran. Peternak juga kesulitan karena rumput pakan ternak yang terkena abu vulkanik tidak mau dimakan oleh hewan ternak.

"Dampaknya juga jadi keluhan masyarakat," kata I Made Arsa, warga yang terpapar abu vulkanik. 

Tidak hanya pagi ini, sepanjang Rabu kemarin, Gunung Agung juga mengalami erupsi satu kali pada siang hari dan dua kali pada malam hari. Data pos pengamatan Gunung Agung menyebutkan, ketinggian abu pada erupsi siang kemarin merupakan yang paling tinggi selama sepekan terakhir.

Hingga kini, status Gunung Agung masih berada di Level III atau Siaga. Warga dilarang melakukan aktivitas dan mendekat hingga radius 4 kilometer dari puncak kawah gunung. (Muhammad Gustirha Yunas)