Sukses

Nasdem: Politisasi Masjid Rusak Kesakralan Agama

Menurut Syahrul, agama tidak boleh diganggu kesakralannya, dengan dijadikan alat politik oleh sekelompok oknum.

Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar atau Grand Syeikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb, saat berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rabu 2 Mei kemarin, mengingatkan agar tidak terjadi praktek politisasi agama.

Terkait hal itu, Ketua DPP Nasdem Syahrul Yasin Limpo (SYL) memandang apa yang disampaikan Imam Besar Al Azhar, patut dicermati bahkan relevan untuk kondisi saat ini di Indonesia.

"Saya meyakini pendapat beliau, yang kadar keilmuannya tidak perlu diragukan, tidak sembarang disampaikan. Beliau sangat resah dengan politisasi agama," ucap Syahrul dalam keterangannya, Kamis 3 Mei 2018.

Karena itu, masih kata dia, agama tidak boleh diganggu kesakralannya, dengan dijadikan alat politik oleh sekelompok oknum.

"Kesakralan agama akan tercemar jika oknum-oknum politisi dan pendukungnya dibiarkan memanfaatkan agama untuk politik praktis," ungkap SYL.

Seharusnya, masih kata dia, agama harus mendukung kegiatan politik, terlebih jika agendanya memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

"Agama tentu boleh dipakai untuk politik dalam arti memperjuangkan kesejahteraan masyarakat," pungkas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Politisasi Agama Harus Dilawan

Sebelumnya, Imam Al-Azhar menuturkan, politisasi agama harus dilawan bersama. Pasalnya, politisasi agama berdampak pada kerusakan sosial-politik yang mengancam keutuhan masyarakat itu sendiri.

Menurut dia, praktik politisasi agama dilakukan oleh politisi yang memiliki tujuan buruk. Para politisi yang memiliki niat buruk tidak segan-segan untuk menggunakan cara yang buruk untuk mewujudkan kepentingan politiknya.

"Norma-norma agama seharusnya menjadikan politik lebih baik," kata Syekh At Thayeb.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.