Sukses

Facebook Tuai Skandal, Pesan Instan BBM Bisa Jadi Solusi

Bocornya data pengguna Facebook di luar negeri seharusnya menjadi evaluasi untuk pengguna medsos di Indonesia. Misalnya, warga dapat gunakan aplikasi instan yang 100 persen milik dalam negeri, seperti BBM.

Fokus, Jakarta - Skandal penyalahgunaan data puluhan juta pengguna Facebook di luar negeri, seharusnya membuat Indonesia menjadi lebih waspada agar tidak mengalami kejadian serupa. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan ada data pengguna Indonesia yang juga disalahgunakan.

Kasus penyalahgunaan data puluhan juta pengguna Facebook menjadi topik hangat beberapa pekan terakhir. Sebuah perusahaan konsultasi publik, Cambridge Analytica, dituding menggunakan semua data pengguna untuk kepentingan komersial.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Rabu (4/4/2018), pakar industri digital Daniel Tumiwa mengatakan, pengguna Facebook di Indonesia seharusnya lebih waspada agar tidak mengalami kejadian serupa. Senada Dengan Daniel Tumiwa, praktisi bisnis teknologi Rama Mamuaya mengatakan, pemerintah Indonesia seharusnya lebih tegas terhadap Facebook, seperti yang dilakukan negara lain.

Indonesia merupakan penguna Facebook terbanyak keempat di dunia. Skandal kebocoran data pengguna sudah seharusnya jadi momentum untuk mengevaluasi Facebook. Apalagi Facebook juga tercatat sebagai pemilik WhatsApp dan Instagram. Para pengguna media sosial bisa menggunakan aplikasi pesan instan yang 100 persen milik Indonesia seperti BBM.