Sukses

Gerindra Prediksi PAN dan PKB Tak Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan diketahui masih terus menjalin komunikasi politik dengan pemimpin parpol, termasuk parpol pendukung capres Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Peta koalisi parpol untuk Pilpres 2019 masih dinamis. Salah satu parpol yang belum menetapkan arah koalisi adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Tak tertutup kemungkinan PAN bakal merapat ke Joko Widodo atau Jokowi.

Akan tetapi, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono memprediksi, PAN tidak akan berkoalisi lagi dengan parpol pendukung Jokowi di Pilpres 2019. Meski, saat ini PAN masih menjadi bagian dari partai koalisi pemerintah.

Ferry mengatakan, tak yakin PAN kembali bergabung dengan koalisi parpol pendukung Jokowi terkait elektabilitas capres 2019 itu.

"Hampir semua survei menyebutkan bahwa elektabilitas Jokowi mengalami penurunan yang signifikan, apalagi sekarang BBM naik dan rupiah hampir menembus 14.000, pasti akan memiliki efek elektoral pada penurunan elektabilitas," ucap Ferry.

Selain PAN, Ferry yakin partai lain pendukung Jokowi pun akan beralih ke poros lain.

"Saya rasa bukan hanya PAN dan PKB yang memikirkan itu, tapi bisa saja partai lain yang sudah lebih dulu mendukung. Artinya proses pengambilan keputusan elite partai akan berhadapan dengan suara kehendak rakyat," ucap Ferry.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peluang Besar Jokowi

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan diketahui masih terus menjalin komunikasi politik dengan pemimpin parpol, termasuk parpol pendukung capres Jokowi.

Tak menutup kemungkinan PAN akan kembali mendukung Jokowi, karena mantan Gubernur DKI itu dinilai punya peluang besar kembali memenangkan kontestasi politik 2019.

"Pak Jokowi tentu kan incumbent peluangnya besar, menjadi pertimbangan," ujar Zulkifli di Gedung DPR RI, Selasa (27/3/2018).

Jika nantinya merapat ke kubu Jokowi, PAN berjanji tak akan ngotot mensyaratkan kadernya dijadikan cawapres. Sebab, keputusan sosok cawapres harus kesepakatan bersama parpol pendukung.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.