Sukses

Persiapan Operasi Mata Tahap 2, Novel Baswedan ke Singapura Hari Ini

Novel Baswedan akan menjalani persiapan operasi tahap kedua untuk mata bagian kirinya akibat diserang air keras pada April 2017 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali berangkat ke Singapura, Senin (19/3/2018).

Novel akan menjalani persiapan operasi tahap kedua untuk mata bagian kirinya, akibat diserang air keras pada April 2017 lalu.

"Hari ini Novel berangkat ke Singapura untuk persiapan kontrol sebelum operasi. Jadwal kontrol 20-21 Maret 2018," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Senin.

Sebelumnya, sahabat Novel Baswedan, Dahnil Azhar Simanjuntak, yang juga Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, mengatakan, operasi tahap kedua berbeda dengan operasi sebelumnya. Kali ini, dokter akan melakukan operasi besar pada matanya.

Operasi besar ini nantinya fokus pada penambahan implan kornea pada mata Novel Baswedan. Implan ini nantinya membuat mata mantan polisi berpangkat komisaris itu terlihat putih dengan satu titik hitam di tengahnya.

"Kemungkinan posisi mata Novel Baswedan nanti gitu, setelah operasi," kata Dahnil di kediaman Novel Baswedan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis, 22 Februari 2018.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Operasi Belum Berhasil

Menurut dia, Novel Baswedan dapat menjalani operasi tahap kedua karena hasil penanaman selaput pada operasi sebelumnya berhasil.

"Dari kulit bibir dalam ini, ditanamkan di matanya itu. Pertumbuhannya positif. Dari pertumbuhan positif itu kan jadi ada pengaruh ke proses operasi berikutnya," tutur Dahnil.

Novel mengalami serangan air keras pada 12 April 2017 pagi usai salat subuh di Masjid Al Ihsan. Novel Baswedan diserang dua orang yang mengendarai sepeda motor dengan air keras, tak jauh dari kediamannya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.