Sukses

5 Deretan Aksi Geng Motor yang Bikin Horor Jakarta

Aksi geng motor seakan tak pernah sepi untuk merusak tatanan kehidupan warga Jakarta. Mereka acap menebar horor.

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok pengendara motor kembali meresahkan warga. Mereka diduga geng motor yang keberadaannya sudah tidak asing lagi.

Keberadaaan geng motor tak hanya sekadar berkumpul. Mereka cenderung melakukan hal-hal yang negatif. Mulai dari kebut-kebutan, menjarah toko, hingga menghilangkan nyawa pengedara lainnya.

Geng motor ini juga banyak macamnya. Mereka tersebar tak hanya di Ibu Kota bahkan juga di luar kota Jakarta. Tak cukup menjadi geng motor saja, mereka juga membuat tinta merah kejahatan dengan beragam kasus-kasusnya yang berbeda.

Berikut ini deretan ulah geng motor yang bikin onar di tengah masyarakat.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Keributan Kemang

Baru-baru ini publik digegerkan dengan kejadian yang diduga dilakukan oleh geng motor di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Lima orang menjadi korban perusakan oleh kelompok yang diduga geng motor di Kemang, Jakarta Selatan. Keributan itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dini hari tadi.

"Iya. Ada kejadian pengerusakan motor dan mobil. Dan beberapa warga ada yang dianiaya," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2018).

Menurut Argo, identitas kelima korban itu adalah Ari Pratama dengan cedera robek kecil di dagu, Viki Eko terluka di kepala, Dodi Januar Pribadi luka di bagian dagu, Mamat Rahmat memar kepala, dan Bayu Ardiansyah mengalami luka lecet di pipi.

"Empat kendaraan roda empat dirusak dan pecah kaca yang ada di lokasi depan kafe," jelas Argo.

Aksi itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Sekelompok pengendara motor berulah dengan melakukan aksi perusakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

Sehari sebelumnya, seorang anggota Korps Brimob Polri atas nama Yasri Abdulmas (24) ditemukan tergeletak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, sekitar lokasi perusakan yang diduga dilakukan geng motor. Pria berpangkat Bharada itu ditemukan dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya pada Minggu 4 Maret 2018 sekitar pukul 04.00 WIB.

"Ojek online datang ke Pospol Kemang melaporkan ada keributan di depan Kafe Dronk. Setelah mendapat laporan, anggota Patko mendatangi ke lokasi dan dilihat korban sudah tergeletak di pinggir jalan," tutur Argo.

Warga sekitar lokasi mengaku tak mengenal para pelaku."Ini yang geng motor sih bukan dari daerah sini," ujar pria penjaga warung di depan Dronk Cafe.

Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, kawanan diduga geng motor itu melakukan konvoi di sepanjang Jalan Kemang Raya. Mereka melakukan perusakan dan penganiayaan, terutama di depan Dronk Cafe.

 

3 dari 7 halaman

Geng Motor Depok

Sebuah video aksi penjarahan toko pakaian di Depok, Jawa Barat, terekam kamera CCTV dan viral di sosial media. Dalam rekaman, sekelompok pria yang mengendarai sepeda motor berboncengan tiga mendadak menyerbu masuk ke toko tersebut. Pakaian yang dipajang di depan pun digondol beramai-ramai.

Polisi telah berhasil menangkap para pelaku penjarahan toko pakaian tersebutn pada 24 Desember 2018 malam.

"Sudah ditangkap semalem. Ditangkapnya di daerah Pancoran Depok," kata Kasubbag Humas Polresta Depok AKP Sutrisno kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin 25 Desember 2017.

Jumlah mereka yang ditangkap, sebanyak 24 orang. Satu di antara mereka adalah perempuan. "Mereka yang ditangkap kebanyakan anak-anak dan remaja," ungkap dia.

Polisi sudah menetapkan tersangka dalam kasus penjarahan toko pakaian di Depok, Jawa Barat. Dari 26 anggota geng motor Jepang alias Jembatan Mampang yang melakukan aksi itu, delapan orang dinaikkan statusnya menjadi penyidikan.

Para tersangka, yakni ALF alias Caong (20), AHM (18), ALG (16), FAT (17), DEW (16), dan tiga lainnya perempuan, yakni EKS (18), Bel (16), dan YUV (17).

Selain itu, empat dari 26 orang yang diamankan dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Namun, polisi tidak bisa mengusut kasus penyalahgunaan narkoba lantaran tidak ditemukan barang bukti saat penangkapan.

Satu orang yang positif narkoba termasuk dalam delapan orang yang dijadikan tersangka penjarahan.

 

4 dari 7 halaman

Geng Motor Tanjung Barat

Sekelompok anak muda melakukan penyerangan pada warga di kawasan Rancho, Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi Minggu 10 Desember 2017 dini hari.

Seorang saksi mata, Erlangga, mengatakan penyerangan terjadi pukul 02.50. Pelaku yang diduga geng motor diperkirakan berjumlah 40-an orang. Mereka bergerak dari arah Kampung Rambutan, dengan iring-iringan sekitar 20 motor.

"Semua bawa senjata tajam," tutur Erlangga.

Awalnya mereka menyerang anak muda yang sedang berkumpul di sisi Jalan Terminal TB Simatupang yang mengarah ke Fatmawati. Namun, tidak ada korban dalam peristiwa penyerangan pertama.

Mereka lantas menyerang gerombolan anak muda lain di sisi jalan lain yang mengarah ke Rumah Sakit Pasar Rebo. Menurut Erlangga, satu orang menjadi korban.

"Meninggal di tempat, infonya dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk diautopsi," ia berujar.

Korban penyerangan kelompok yang diduga geng moto itu merupakan warga yang tinggal di daerah sekitar lokasi. Ia mengalami luka parah di bagian perut dan tangan.

Warga sekitar sempat melakukan perlawanan pada kelompok penyerang. Saling serang terjadi sekitar 30 menit.

 

5 dari 7 halaman

Brimob Dikeroyok di TMII

Anggota Brimob Brigadir Maryanus diserang gerombolan bermotor di depan Masjid At Tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu 24 Mei 2017dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, Ryan, sapaan Maryanus, sedang membeli makanan di warung pinggir jalan bersama istrinya.

"Peristiwanya benar tadi pagi. Tapi kami belum bisa memastikan siapa pelakunya. Yang pasti pelakunya menggunakan sepeda motor," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Rabu 24 Mei 2017.

Sapta menjelaskan, korban bersama istrinya semula dalam perjalanan pulang menuju Kelapa Dua, Depok. Di tengah perjalanan, tepatnya di depan Masjid At Tin, korban dan istrinya mampir beli makanan ke warung.

"Tiba-tiba sekitar 10 orang menyerang pengunjung warung-warung di sepanjang jalan depan TMII. Mereka membawa parang, balok besi, gir motor," tutur dia.

Korban sempat menanyakan alasan para pelaku melakukan penyerangan, namun tak digubris. "Pelaku langsung menyerang dengan menggunakan gir motor. Korban mencoba bertahan, tidak melawan dan tidak mengejar karena mengutamakan keselamatan istrinya," ucap Sapta.

Brigadir Ryan bersama istrinya pun dilarikan ke RS bhayangkara Polri Kramatjati. Akibat penyerangan itu, korban mengalami luka robek bibir bawah dan mendapatkan 10 jahitan, kepala belakang dan mendapat tiga jahitan, serta empat giginya patah. Berdasarkan penyelidikan, pelaku diketahui berjumlah 10 orang dengan usia sekitar 20-an tahun.

Geng Amerika Meski namanya Amerika, kelompok ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Negeri Paman Sam. Nama geng motor yang diambil dari nama negara adidaya ini merupakan singkatan dari Anak Merdeka Kalisari, Jakarta Timur.

Geng motor ini umumnya beranggotakan remaja Jakarta. Biasanya mereka nongkrong atau berkumpul di wilayah sekitaran Cijantung, Jakarta Timur.

"Wah, ya enggak ada, Mas. Enggak ada orang Amerika-nya juga. Orang kita semua. Cuma namanya, sih," ujar Pri yang hidup dalam lingkaran pergaulan komunitas motor remaja saat ditemui Liputan6.com di Jatipadang, Jakarta Selatan, Kamis, 8 September 2016.

 

6 dari 7 halaman

Geng Inggris

Geng Motor Inggris atau dikenal juga dengan GMI konon jadi musuh besar Geng Amerika. Geng ini disebut-sebut menguasai wilayah Jagakarsa dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Asal usul geng ini tidak banyak diketahui.

"Kalau Inggris pernah dengar emang namanya, tapi enggak tahu singkatan dari apa atau kenapa dinamai Inggris," kata Pri.

Geng ini pernah jadi buah bibir setelah dua pemuda menjadi korban pembacokan sekelompok kawanan bermotor di Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada September 2016. Yang menarik, Geng Motor Inggris ini diduga memiliki ilmu kebal dari kelompok Mahesa Kurung, yang diprakarsai Bayu Aji Prakoso.

Dia biasa menggembleng muridnya di bengkel ketok magic kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Bayu mengaku punya pengikut 300 orang. Namun dari bukti yang ditunjukkan, para anggota yang rajin bertandang ke bengkel hanya 20 sampai 30 orang.

"Rata-rata mereka anak-anak di bawah umur, para remaja," kata Kapolsek Jagakarsa saat itu, Kompol Sri Bhayangkari, saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 5 September 2016.

Dua murid Bayu membeberkan alasannya bergabung ke perkumpulan Mahesa Kurung. Ada yang minta mahir kanuragan, ada juga yang mencari ilmu pemikat wanita alias pelet.

"Ada yang ingin kebal, ada yang sering ditolak dan minta pelet, yang suka di-bully, pengasihan, macem-macemlah," beber Sri.

Setiap kali beraksi, Geng Inggris diduga membawa 30 sepeda motor dan berboncengan. Biasanya pimpinan kelompok ini menurunkan ilmunya setiap satu kali dalam sepekan, tepatnya malam Sabtu.

 

7 dari 7 halaman

Geng All Star

Geng Jatiwaringin All Star dikenal setelah kasusnya mencuat. Jajaran Polres Metro Jakarta Timur meringkus 10 anggota geng motor itu setelah menyerang warga bernama Fajar Andriansyah.

Korban berusia 24 tahun itu tewas setelah dikeroyok di kawasan Jatiwaringin, Makassar, Jakarta Timur, pada Minggu 21 Mei 2017.

"Kalau dilihat dari itunya ya mereka 'Jatiwaringin All Star'. Mereka sih enggak ngaku, tapi kalau dari Facebook-nya ya namanya Jatiwaringin All Star," tutur Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo, Rabu 24 Mei 2017.

Kapolsek Makassar Kompol Nurdin Abdulrahman menyampaikan, geng motor itu berulah pada Minggu 21 Mei 2017 sekitar pukul 04.00 WIB. Awal mula bentrok tawuran dengan warga terjadi di wilayah Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

"Sebenarnya mereka tawuran di Pondok Gede sana. Tapi lama-lama dipukul mundur warga sampai masuk ke wilayah saya ini," tutur Nurdin saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta.

Bentrokan geng motor asal Tambun dengan warga Pondok Gede itu meresahkan warga Pondok Gede dan Jatiwaringin. Mereka pun ikut mencegat di daerah mereka.

"Mundur sampai minimarket Jatiwaringin dicegat juga. Namanya mereka sudah resah akhirnya dibubarkan sampai ada yang meninggal itu," jelas Nurdin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.