Sukses

Kata Polisi soal Banyak Pengendara Nekat Kabur saat Razia

Fenomena ketakutan pengendara itu bak upaya seekor mangsa menghindar dari predator pemburu.

Liputan6.com, Jakarta - Giat Operasi Zebra Jaya 2017 yang baru dimulai tiga hari lalu banyak diwarnai aksi nekat para pengendara. Mereka berusaha kabur dari razia dan pemeriksaan polisi. Bahkan, tidak sedikit yang sampai membahayakan diri sendiri dan petugas.

Fenomena ketakutan pengendara itu bak upaya seekor mangsa menghindar dari predator pemburu. Menikung tajam dan langsung melawan arah, juga asal tancap gas asal selamat.

Kasubdit Bin Gakkum Dirlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menilai, fenomena ketakutan para pengendara terhadap razia banyak disebabkan oleh tidak siapnya prinsip trisiap.

"Pertama, siap fisik dan stamina. Tidak boleh capek, ngantuk, terpengaruh alkohol atau bahkan narkotika. Kedua, siap kendaraan. Baik kelayakan kendaraan dan surat-surat. Ketiga, siap mematuhi perundang-undangan di Indonesia terkait tertib berkendara," tutur Budiyanto saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (4/11/2017).

Budiyanto meminta masyarakat mengerti bahwa razia di jalan semata-mata demi kepentingan masyarakat. Jangan karena operasi penindakan digelar, malah menambah masalah dan memicu menurunnya kondisi aman dan keselamatan baik si pengemudi, masyarakat, juga petugas.

"Kan memang tujuannya menciptakan keamanan dan ketertiban berlalu lintas. Kita bangun kesadaran disiplin lalu lintas. Ini juga demi menurunkan tingkat Lakalantas, terutama yang berakibat meninggal dunia," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hadapi Razia

Dia mengimbau, masyarakat dapat menyikapi Operasi Zebra Jaya 2017 dan giat razia kendaraan lainnya dengan bijaksana. Jika memang kelengkapan berkendara terpenuhi, tidak perlu takut berhadapan dengan polisi.

Namun apabila memang kelengkapan trisiap lalai dipenuhi, jangan bertindak nekat. Tetap hadapi petugas dan hormati perundang-undangan.

"Polisi juga diharapkan harus tegas tapi humanis. Dan dalam melakukan upaya paksa juga harus terukur, dalam arti memperhatikan masalah keamanan dan keselamatan pengendara, termasuk masyarakat dan petugas sendiri," Budiyanto menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.