Sukses

Polisi: Pembunuh Pegawai BNN Tidak Kooperatif di Pemeriksaan

Dicky menyayangkan sikap tersangka yang tidak terbuka soal pistol, sebab pistol merupakan barang berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi belum menemukan keberadaan pistol yang diduga digunakan Abdul Malik Aziz membunuh istrinya yang juga pegawai BNN, Indria Kameswari.

"Dia tidak kooperatif. Sampai sekarang tidak dikasih tahu di mana pistol itu dia simpan atau buang. Bisa saja pistol itu disembunyikan," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (8/9/2017).

Meski demikian, penyidik tidak patah arang dengan sikap tidak kooperatifnya tersangka. Polisi menelusuri dan merangkai jejak-jejak di mana Akbar singgah. Dicky menyayangkan sikap tersangka yang tidak terbuka soal pistol, sebab pistol merupakan barang berbahaya.

"Kita dalami alur dia ke mana, kami jalan terus menelusuri," kata Dicky.

Pada penelusuran tersebut, kata Dicky, penyidik berhasil menemukan tiga peluru di Bandara Halim Perdanakusuma.

"Saat mau ke Batam, tersangka tertangkap membawa tiga butir peluru," ujar Dicky.

Selain itu, dalam pelariannya tersangka menggunakan KTP orang lain untuk check in penerbangan.

"Dia pakai KTP orang lain untuk check in," ungkap Dicky.

Tidak hanya itu, sikap tidak kooperatif Abdul Malik dalam pemeriksaan adalah dia berpura-pura sakit.

"Setiap mau diperiksa sakit ini lah, sakit itu," ujar Dicky.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diduga Dititipkan Pelaku

Untuk mendapatkan barang bukti pistol, polisi juga masih mencari dua orang yang ada dalam rekaman CCTV di bandara. Dua orang itu dicurigai yang membantu pelaku melarikan diri.

Polisi juga menduga senjata api tersebut dititipkan kepada dua orang tersebut sebelum pelaku pergi ke Batam.

"Bisa jadi (senjata dititipkan). Ini sedang kami selidiki," kata Dicky.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan, Rabu 6 September 2017, mengatakan keterangan tersangka berbelit-belit dalam pemeriksaan, terutama tentang pistol.

"Keterangannya berbelit-belit. Bilangnya ada di rumahnya, terus bilang lagi di kosan. Tapi setelah digeledah tidak ada," kata Bimantoro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.