Sukses

Ada Syukuran Nasi Kuning Menyusul OTT Wali Kota Tegal

KPK melakuakn operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Tegal Siti Masitha, Selasa 29 Agustus lalu.

Liputan6.com, Brebes - Sejumlah elemen masyarakat di Tegal masih meluapkan kegembiraan atas  penangkapan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno oleh KPK pada Selasa 29 Agustus lalu.

Bahkan, puluhan warga dan PNS Pemkot Tegal menggelar tasyakuran bersama dengan memotong tumpeng nasi kuning dan makan bersama sembari duduk di depan gerbang pintu Pemkot Tegal, tadi malam.

Mereka bersyukur Siti Masitha ditangkap dan dtahan KPK atas dugaan kasus suap sejumlah proyek di lingkungan Pemkot Tegal.

Selama kepemimpinan Bunda Sitha, sapaan Siti Masitha, mereka menganggap banyak penyimpangan yang terjadi seperti birokrasi yang sewenang-wenang dan menjunjung tinggi upeti.

"Ini ungkapan rasa syukur kami sebagai wong asli Tegal. Karena semasa kepemimpinan Wali Kota Siti Masitha sistem birokrasi dan keadilan di sini  musnah," ucap seorang PNS Pemkot Tegal, Khaerul Huda, Minggu (3/9/2017).

Tumpengan ini, lanjut dia, juga diisi dengan doa-doa yang diucapkan agar pembenahan di Pemerintahan kembali normal.

"Saya akui tumpengan ungkapan rasa syukur ini kurang pas disaat wali kotanya ditangkap dan saat ini menjadi tahanan KPK. Tapi untuk kebaikan kemaslahatan bersama, kita juga harus menangkal siapa saja yang membawa keburukan di Pemkot Tegal," ungkap Huda.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintahan Tidak Beres

Anggota DPRD Kota Tegal Sisdiono Ahmad mengatakan tertangkapnya Wali Kota Tegal Sitti Mashita, membuktikan adanya ketidakberesan dalam tata kelola pemerintahan.

Kendati demikian, menurut dia, perjuangan saat ini baru sebatas pintu gerbang. Untuk tugas-tugas selanjutnya yang semakin berat dan harus segera dibenahi.

"Langkah pertama yang harus segera dilakukan yakni membenahi birokrasi yang selama dipimpin wali kota banyak ketimpangan," ujar Sisdiono.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.