Sukses

Usai Beri Keterangan 2 Jam, Iriana Istri Hermansyah Bungkam

Ahli IT Hermansyah dikeroyok lima orang di KM 6 Tol Jagorawi, di antara TMII dan Tol JORR, pada Minggu 9 Juli 2017.

Liputan6.com, Depok - Iriana, istri ahli IT Hermansyah bungkam usai dimintai keterangan di Mapolresta Depok, Jawa Barat. Dia menyaksikan sang suami dikeroyok dan dianiaya lima orang tak dikenal di KM 6 Tol Jagorawi, atau sekitar TMII dan Tol JORR Jakarta Timur.

Iriana bersama kuasa hukumnya keluar dari ruangan Satuan Reskrim Polresta Depok sekitar pukul 21.25 WIB. Dia terus saja melangkahkan kaki menuju area pakir. Iriana menutup seluruh wajah memakai kain penutup kepala atau kerudung.

Tanpa berbicara sedikit pun, Iriana masuk ke dalam Mobil Mercedes-Benz hitam yang ditumpanginya. Selama hampir dua jam, Iriana dimintai keterangan.

Sementara itu. Tim Kuasa Hukumnya, Abullah tidak berkomentar banyak terkait kedatangan kliennya ke Malporesta Depok. Dia mengatakan hanya mendampingi Iriana.

"Tidak ada pemeriksaan. Saya hanya mendampingi," singkat dia.

Senada, penasihat hukum lainnya yang ikut mendampingi, Iwan mengaku belum bisa berbicara banyak ihwal kedatangannya ke Mapolresta Depok. "Saya belum bisa dimintai keterangan untuk saat ini," ujar dia.

Ahli IT Hermansyah dikeroyok lima orang di KM 6 Tol Jagorawi, di antara TMII dan Tol JORR, pada Minggu 9 Juli 2017 pukul 04.00 WIB. Pria 46 tahun itu dianiaya orang tak dikenal saat hendak pulang ke rumahnya di Kelurahan Tirtajaya, Depok, Jawa Barat.

Akibat pengeroyokan ini, Hermansyah terluka di beberapa bagian tubuhnya, di antaranya di kepala, leher, dan tangan. Saat itu Hermansyah bersama sang istri, langsung dilarikan ke RS Hermina Depok. Dia lalu dibawa ke RSPAD Jakarta.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Besar Andry Wibowo mengatakan, untuk sementara, kasus ini diduga karena senggolan mobil di Tol Jagorawi. Hermansyah tak terima mobilnya diserempet dan langsung
mengejar mobil yang menyenggolnya.

Namun, kata Andry, saat Hermansyah memberhentikan mobil tersebut, datanglah mobil lain yang kemudian ikut berhenti hingga penumpang mobil tersebut ikut terlibat pengeroyokan.

"Korban marah, dikejar, dan sebenarnya mobil yang menyenggol sudah jauh. Kalau enggak dikejar, mungkin enggak terjadi, mungkin karena emosi makanya dikejar," kata Andry.

 

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.