Sukses

Sandiaga Uno Yakin Tak Terlibat Korupsi Wisma Atlet

Sandiaga diperiksa sebagai saksi dalam dugaan korupsi pembangunan rumah sakit pendidikan di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sandiaga diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembangunan rumah sakit pendidikan di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet dengan tersangka Dudung Purwadi hari ini.

Sandiaga yakin, dia tidak terlibat dalam pusaran dua kasus tersebut. Meskipun, dia menjadi komisaris dari PT Duta Graha Indah (DGI), perusahaan yang turut menangani proyek Wisma Atlet.

"Tapi ini berkaitan dengan posisi saya sebagai komisaris di PT DGI, yang saya sudah mundur beberapa tahun lalu, (diperiksa) untuk dua kasus. Saya meyakini dalam kedua kasus itu tak terlibat, untuk itu saya akan mengklarifikasi secara menyeluruh ke KPK hari ini," ujar Sandiaga saat tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2017).

Sandiaga Uno pun berjanji kooperatif dengan penyidik demi penegakan hukum di Indonesia.

"Saya mengapresiasi KPK dan penegakan hukum bahwa ke depan Indonesia akan bersih dari korupsi. Saya akan full kooperatif," imbuh Sandiaga.

Pantauan Liputan6.com, Sandiaga datang dengan memakai kemeja berwarna putih. Dia datang pukul 09.50 WIB.

Sebelumnya, juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pemeriksaan terhadap Sandi untuk mendalami dan mengembangkan kasus dugaan korupsi Grup Permai yang melibatkan PT DGI.

"Karena kita masih proses beberapa penyidikan terkait proyek-proyek Grup Permai. Di antaranya Wisma Atlet dan (alkes) Rumah Sakit Udayana," tutur Febri di Jakarta, Senin, 22 Mei 2017.

Dudung sendiri dijerat KPK dalam dua kasus, yakni korupsi Wisma Atlet dan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana. Dudung merupakan Dirut Utama PT Duta Graha Indah (DGI).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini