Sukses

131 Tahanan Rutan Pekanbaru Belum Tertangkap

Sebanyak 131 penghuni Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru belum juga tertangkap.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 131 penghuni Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru belum juga tertangkap. Total tahanan yang kabur dari tahanan pada Jumat 5 Mei 2017 sebanyak 448 orang.

"Tahanan yang telah tertangkap 317, yang masih di luar 131 tahanan," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Kombes Susanto di Pekanbaru, seperti dilansir Antara, Kamis 11 Mei 2017.

Terakhir, ada 2 tahanan yang menyerahkan diri. Tahanan yang menyerahkan diri atas nama Junaidi Als Jon Rambai (36) dengan kasus narkoba. Dia divonis 5 tahun 6 bulan dan sudah menjalani hukuman 9 bulan.

Junaidi mengaku menyetop kendaraan yang lewat dengan cara mengancam sopirnya saat kabur dari rutan. Tahanan itu meminta untuk diantarkan ke Daerah Arengka di Pekanbaru. Setelah sampai di Arengka, dia kemudian bertemu dengan kawannya dan hanya berkeliaran di seputaran Pekanbaru.

Selanjutnya, Kamis pagi Jon memberitahukan keberadaannya kepada orangtuanya. Dia pun pulang ke rumahnya di Jalan Sudirman.

"Setelah bertemu kedua orangtua, istri serta anaknya, dia dibujuk orangtuanya untuk pulang ke Rutan Sialang bungkuk untuk menyerahkan diri. Orangtuanya takut kalau anaknya tidak menyerahkan diri dan jika sampai tertangkap akan ditembak atau dipukuli," ungkap Kapolres.

Selanjutnya bersama orangtua, istri, anak, dan keluarganya, Jon diantar ke Rutan Sialang Bungkuk.

Tahanan lain yang kembali dengan menyerahkan diri pada Kamis 11 Mei adalah Antoni. Dia merupakan tahanan pertama yang menyerahkan diri kemarin.

Dia mengaku melarikan diri sendirian ke hutan untuk menghindari tangkapan petugas. Kemudian, karena tidak ada makanan, dia kembali pulang ke rumahnya menjumpai istri dan anak.

"Setelah di rumah dia dibujuk oleh istri dan keluarganya untuk menyerahkan diri, karena kalau kabur juga tidak ada gunanya. Hidup juga tidak tenang dan lambat laun akan tertangkap juga, bahkan takutnya ketika ditangkap akan dipukuli," kata Susanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.