Sukses

E-Learning, Permudah Peserta Diklat Belajar dalam Kondisi Kerja

Meningkatkan kualitas lulusan & layanan kepada peserta diklat transportasi dengan menerapkan program e-learning pada proses pembelajarannya.

Liputan6.com, Jakarta Di era teknologi yang serba canggih ini rasanya semua pekerjaan akan dibuat lebih mudah. Inilah yang kemudian dimanfaatkan baik oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) dalam meningkatkan kualitas lulusan dan layanan kepada peserta diklat transportasi dengan menerapkan program e-learning pada proses pembelajarannya.

Untuk mematangkan pelaksanaan program tersebut, BPSDMP kemudian menggandeng beberapa penyelenggara pendidikan salah satunya dengan Universitas Terbuka (UT).

"Dalam mempercepat penerapan program itu kita menjalin kerjasama dengan penyelenggara pendidikan salah satunya dengan UT kemarin yang berlangsung di Kampus UT Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu 22 Maret 2017 ,"kata Kepala BPSDMP, Wahju Satrio Utomo, Kamis (23/3/2017).

Kerjasama dengan UT untuk penggunaan platform sistem e-learning UT yang akan diadopsi oleh BPSDM Perhubungan pada sekolah transportasi yang ada dibawahnya. Karena diketahui UT merupakan universitas yang sudah berpengalaman dalam sistem pembelajaran jarak jauh atau e-learning tersebut.

"kita gandeng UT karena sudah sangat berpengalaman, kalau kita bangun sistem sendiri akan membutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang tinggi juga," ungkapnya.

Saat ini para taruna di lingkungan BPSDMP sudah mulai dikenalkan sistem belajar jarak jauh atau e-learning meski masih bersifat konvensional dimana para taruna berinteraksi online dengan pengajar saat jam belajar malam atau rentan pukul 19.30-21.00.

"saya berharap 1 April ini sudah jalan, meski masih yang sederhana dan untuk semester tertentu," ujarnya.

Namun, kedepannya, kata Tommy, e-learning akan digunakan pada setiap semester, bahkan taruna tahun akhir menggunakan e-learning secara penuh. Hal itu sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan, dimana para taruna semester 7 dan 8 sudah tidak berada di kampus lagi, mereka bisa bekerja sambil menuntaskan 2 semester tersebut untuk gelar Diplomanya.

"Dan Ini akan kita mulai Tahun Ajaran baru ini," ungkap Tommy.

Menurutnya, e-learning sangat dibutuhkan melihat kondisi saat ini dimana sekolah-sekolah di BPSDM Perhubungan sendiri jenis pendidikannya vokasi, 70% pendidikannya terdiri dari kegiatan praktek.

"makanya kita akan terapkan e-learning agar peserta didik banyak praktek dan tidak usah berlama-lama di kampus," ungkap Tommy sapaan akrab Wahju Satrio Utomo itu.

Ia menjelaskan penerapan e-learning tentunya akan mendatangkan banyak keuntungan khususnya bagi peserta diklat. Selain tak mengganggu waktu bekerja, biaya yang dikeluarkan pun dapat ditekan.

"Ketika kita terapkan e-learning, maka taruna yang sedang praktek ataupun bekerja tetap bisa melanjutkan pendidikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau e-learning, ini akan menekan biaya pendidikan dan mereka bisa gunakan waktu untuk cari pengalaman," jelasnya.

Contohnya, beber Tommy pada program Diploma IV sekolah pelayaran yang saat ini membutuhkan waktu 4 tahun untuk menyelesaikan pendidikan dimana 4 semester belajar di kampus, 2 semester praktek dan kembali lagi ke kampus selama 2 semester.

"Sesuai arahan Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi, skema ini kedepannya kita ubah, semester 1 sampai 4 mereka belajar di kampus dan sudah kita kenalkan e-learning," ujarnya.

Selanjutnya, memasuki semester 5 dan 6, lanjut Tommy, mereka akan praktek berlayar, lalu lanjut mengikuti ujian kompetensi guna mendapatkan sertifikat keahlian ANT (Ahli Nautika) III.

"lalu mereka bisa berlayar lagi pada posisi ANT III sambil melanjutkan pendidikan melalui e-learning selama 1 tahun dan turun kapal mengikuti ujian untuk mendapatkan gelar diploma ,"terangnya.

Penerapan e-learning diyakini Tommy sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat khususnya peserta diklat, Selain diuntungkan dari segi biaya karena tidak perlu bayar biaya asrama, biaya makan, seragam dan lain-lain.Mereka malah bisa bekerja dan dapat gaji.

"Saat lulus pun mereka sudah mengantongi ijazah diploma IV plus pengalaman berlayar selama 1 tahun pada jabatan ANT III," jelasnya.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pada saat kunjungan ke Akademi Perkerataapian Indonesia (API) Madiun menyampaikan hal serupa tentang penerapan e-learning di sekolah-sekolah Kemenhub. "Nanti akan diterapkan banyak praktek di pendidikan, semester 5 dan 6 akan praktek dan dikenalkan e-learning, (semester) 7 dan 8 akan full elearning," jelas Budi.

Demikian diutarakan Rektor UT, Tian Belawati. Dimana ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BPSDMP kepada UT untuk penerapan e-learning.

Tian mengungkapkan bahwa UT sudah menggunakan internet sebagai media belajar sejak tahun 1996, "internet masuk ke Indonesia pertengahan tahun 1995, dan tahun 1996 UT sudah mengadopsi penggunaan internet dengan membuat website UT, dan tahun 1999 UT sudah mengembangkan sistem belajar online berbasis email atau mailinglist," ungkapnya.

Lebih lanjut kata dia, UT hingga saat ini terus mengembangkan metode pembelajaran jarak jauh dengan membangun platform sendiri, "kami mengembangkan platform Learning Management System atau sistem pengelolaan pembelajaran secara online, sehingga mahasiswa dan dosen bisa melakukan pembelajaran dalam kelas-kelas virtual, dan sekarang makin canggih," jelasnya.

Mengenai kerja sama ini, Tian juga menjelaskan bahwa UT akan membantu penuh BPSDMP menerapkan e-learning pada diklat transportasi, "kita juga akan menyusun penerapan e-learning sesuai permintaan BPSDMP, dan juga akan memberikan pelatihan kepada para dosen, agar bisa familiar menggunakan e-learning ,"ucapnya.

Kedua pihak sepakat untuk pelaksanaan kesepakatan ini sudah berjalan pada 1 April mendatang, namun penerapan secara penuh ditargetkan tahun 2018.

 

 

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini