Sukses

Deretan Nama Ini Siap Bertarung di Pilkada Jabar 2018

Meski kurang 8 bulan, kini sudah muncul nama-nama calon yang siap maju bertarung di Pilkada Jabar 2018.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Jawa Barat delapan bulan lagi akan memilih pemimpin baru dalam ajang Pilkada Jabar 2018. Meski masih cukup lama, muncul nama-nama calon yang siap maju bertarung dalam hajatan politik lima tahunan di tanah Pasundan tersebut.

Nama-nama itu dianggap sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Ini lantaran aktivitas mereka yang sudah lama memberikan kontribusi bagi kehidupan warganya.

Meski demikian, ada di antara calon tersebut yang belum mendeklarasikan secara gamblang terkait kesiapannya maju dalam Pilkada Jabar, kendati banyak eleman yang menyokong untuk maju.

Sebaliknya, ada juga mereka yang sudah mantab menjadi kandidat. Pengalamannya sebagai pelayan publik dianggapnya sebagai modal untuk menggaet suara masyarakat Sunda.

Lantas siapa saja mereka dan bagaimana kesiapan mereka menghadapi Pilkada Jabar tersebut? Berikut uraiannya yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (17/3/2017).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Deddy Mizwar

Pernyataan siap maju dalam Pilkada Jabar 2018 disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Pendamping Ahmad Heryawan itu mengaku cocok disandingkan dengan siapa pun, termasuk Ridwan Kamil yang saat ini menjadi Wali Kota Bandung.

""Iya, saya siap maju. Kalau ada yang dukung. Kalau saya mah sama siapa aja cocok. Cocok sama siapa yang mau bekerja. Dengan RK cocok," kata Deddy di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin, 29 Februari 2016.

Deddy mengaku belum memiliki kendaraan politik yang akan mengusungnya dalam Pilkada Jabar. Namun begitu, dia tak patah arang. Safari politik pun digelar agar partai politik meliriknya sebagai calon Gubernur Jabar.

"Ada beberapa partai. Aman-lah aman," kata Deddy.

Apakah yang dimaksud Deddy tersebut PKS? Partai pengusungnya dalam Pilkada Jabar 2013 bersama Ahmad Heryawan itu mengaku masih berkomunikasi dengan aktor Naga Bonar tersebut.

"Komunikasi kita jalin terus" kata Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu, usai menghadiri peluncuran Hari Aspirasi Fraksi PKS di Gedung DPRD Jawa Barat Kota Bandung, Senin, 20 Februari 2017.

Deddy Mizwar dianggap menjadi sosok yang diperhitungkan dalam laga pemilihan Gubernur Jabar tersebut. Ini lantaran rekam jejak Deddy saat menjadi Jabar 2.

"Iya, sangat mungkin bahwa yang sudah ada sekarang, tentu ini (Deddy Mizwar) pejawat, menjadi pertimbangan utama yang harus kita pertimbangkan," kata Syaikhu.

3 dari 5 halaman

Ridwan Kamil

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku siap maju dalam pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 jika ada partai yang ingin mengusung.

"Saya sih siap-siap aja karena kepemimpinan bisa di level mana saja," kata Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Senin, 6 Maret 2017.

Pria yang karib disapa Emil ini menuturkan, meski siap maju di Pilkada Jawa Barat, ia enggan sesumbar untuk mengambil keputusan sepihak. Pasalnya, saat ini dirinya belum memiliki partai.

"Saya sih harus tahu diri dan tidak bisa ambil keputusan sepihak," ujar Emil seperti dikutip dari Antara.

Lalu, partai mana yang ingin dia dekati sebagai kendaraan di Pilkada Jawa Barat?

"Mana aja yang penting maslahat buat masyarakat," ujar dia.

Emil mengaku dukungan untuk dirinya maju menjadi Jabar 1 cukup deras. Tidak hanya dari politikus, tapi juga komunitas-komunitas sudah membentuk wadah untuk mendukung. Dia mencontohkan, di Cirebon muncul relawan Doeloer Ridwan Kamil.

"Ada yang mendukung ya alhamdulillah. Mudah-mudahan juga masyarakat Cirebon bersedia menitipkan keyakinannya kepada saya, saya siap-siap saja," kata Emil.

4 dari 5 halaman

Istri Aher

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, atau yang akrab disapa Aher, memastikan rencana pencalonan Netty Prasetiyani, yang juga isterinya, menjadi salah satu kandidat cagub Jabar 2018, bukan untuk memperkokoh dinasti politik.

"Kalau tujuannya untuk memperpanjang dinasti, itu salah namanya," kata Ahmad Heryawan atau Aher di Cirebon, Kamis  17 Maret 2017.

Aher merestui Netty mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat, selama dianggap pantas dan profesional.

Dia juga akan mendukung pencalonan istrinya jika memang diinginkan oleh masyarakat dan ada partai yang mau mendukungnya.

Aher menuturkan, sudah ada obrolan dengan sejumlah partai yang akan mendukung pencalonan istrinya.

"Sudah ada komunikasi, namun belum saatnya dibuka sekarang," tutur dia.

Sementara itu, Netty Prasetiyani Heryawan menuturkan, untuk sosok gubernur yang mau melanjutkan program sudah ada sebelumnya. Dia berharap, pendampingnya nanti bukan orang yang anti melanjutkan pembangunan oleh gubernur sebelumnya.

"Tidak anti terhadap program yang sudah berjalan, kalau memang program itu bagus kita juga mau melanjutkan," kata Netty.

5 dari 5 halaman

Dedi Mulyadi

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi salah satu nama yang meramaikan bursa bakal calon Gubernur Jawa Barat di Pilkada Jabar 2018 mendatang.

Di kalangan internal partainya, Dedi dianggap berhasil menjalankan visi pembangunan di Kabupaten Purwakarta, daerah yang ia pimpin.

Menanggapi itu, Dedi memilih untuk merendah. Dia menyerahkan persoalan Pilkada Jabar 2018 ke masyarakat.

"Kalau bertanya soal Pilgub, harusnya ke masyarakat. Dilakan ditanya, inginnya pemimpin yang seperti apa. Saya mah orang desa, terlalu tinggi kalau ditanya siap, tidak siap," kata Dedi Mulyadi di Purwakarta, Selasa, 7 Maret 2017.

Dedi mengatakan, ketimbang terlihat ngoyo, pria yang masih menjabat Bupati Purwakarta itu mengaku lebih memilih mengukur diri terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan penting tersebut.

"Kalau kata orang Sunda mah, kudu ngukur awak sakujur (melihat keseluruhan diri sendiri)," kata Dedi usai menjadi pembicara dalam Kongres Nasional Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan yang diselenggarakan Komnas HAM di Balai Kartini, Jakarta, Kamis, 16 Maret 2017.

Publik Jawa Barat, menurut dia, harus dipahami terlebih dahulu aspek budayanya. Sebab diakui atau tidak, Jawa Barat kini sudah menjadi provinsi yang penuh dengan keanekaragaman. Hal inilah yang mengharuskan dirinya untuk melakukan telaah mendalam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.