Sukses

Jelang Sidang Ahok, Warga Kesal Jalan Ditutup Sejak Dini Hari

Jalan RM Harsono ditutup. Warga harus melewati jalan alternatif dan jalan tikus.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga silih berganti melewati teralis pagar yang dijebol di salah satu bagiannya. Sementara, puluhan warga lainnya memilih memanjat pagar.

Selasa pagi, 17 Januari 2017, sidang lanjutan kasus penistaan agama Ahok kembali digelar. Imbasnya, ratusan warga dan ribuan pengguna jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, terpaksa harus memutar sejauh dua kilometer untuk menghindari kawat berduri yang dipasang polisi sejak dini hari tadi.

Jika tak mau memutar jalan, maka pilihannya memanjat pagar atau harus berjalan kaki sedikit lebih jauh dan melewati kebun. Di kedua sisi kebun itu sudah jebol teralis pagarnya.

"Mana hujan lagi, bikin repot aja! Anak saya terlambat sekolah, bapaknya di balik kawat itu, jauh muternya," kata Dwi (33), ibu rumah tangga yang akan mengantarkan anaknya sekolah.

Belum lagi para pegawai yang bekerja di Pengadilan Agama, bank, dan berbagai kantor perusahaan swasta yang terpaksa harus memanjat pagar, berjalan di kebun singkong. Mereka menggerutu setiap Selasa dalam beberapa minggu ke belakang.

Sebab tiap Selasa, jalan yang biasa mereka pakai ditutup paksa polisi. Jalan itu digunakan untuk aksi demonstrasi dan mengamankan sidang kasus penistaan agama yang memaksa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok duduk sebagai terdakwa di hadapan majelis hakim. Sidang ini mengambil tempat di Gedung Kementerian Pertanian.

Jelang sidang Ahok, jalan RM Harsono ditutup. Warga harus melewati jalan alternatif dan jalan tikus. (Liputan6.com/Muslim AR)

Dari pantauan Liputan6.com, warga yang lewat dan melalui jalan tikus itu sejak pukul 05.00 WIB tadi terus bertambah. Mereka yang lewat selalu menggerutu. Seragam sekolah, baju kemeja, seragam kerja mereka terkena lumpur dan harus kotor saat melewati jalan itu.

Hanya para pedagang asongan yang tak mengeluh. Mereka bahkan memaksa untuk masuk. Baik dengan mengakali kawat berduri hingga rela menjinjing satu persatu barang dagangannya melawati jalan tikus yang susah itu.

Ahok, akan kembali di sidang pagi ini. Jaksa Penuntut Umum yakin, Gubernur provinsi DKI Jakarta nonaktif itu bersalah dan menista agama dengan ucapannya di depan publik saat di Pulau Seribu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini