Sukses

Kapolda Metro Imbau Orangtua Waspada Narkoba Permen Sasar Anak

Iriawan mengatakan dalam operasi tiga pekan terakhir, anak buahnya kembali menemukan kasus peredaran narkoba bermodus permen.

Liputan6.com, Jakarta - Peredaran narkoba kini tak lagi menyasar kalangan dewasa, tetapi juga anak-anak. Terbukti beberapa kali bandar narkoba sengaja mengedarkan barang haram tersebut dalam bentuk permen dengan sasaran anak-anak usia sekolah.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, dalam operasi tiga pekan terakhir, anak buahnya kembali menemukan kasus peredaran narkoba dengan modus permen. Secara fisik, kata dia, narkoba yang dimaksud berbeda dengan permen sungguhan.

"Ini gampang sekali membedakan dengan permen. Ini yang sekarang beredar ke sasaran anak sekolah," ujar Iriawan saat merilis kasus narkoba di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/1/2017).

Iriawan kemudian menunjukkan narkoba bentuk permen yang dimaksud. Barang tersebut berukuran kecil dengan bentuk yang menarik serta berwarna-warni. Permen narkoba itu dibungkus dengan plastik bening ukuran kecil, berbeda dengan permen lainnya.

Memang secara umum permen narkoba itu sangat mudah dikenali. Kendati demikian, Iriawan meminta kepada para orangtua juga pihak sekolah agar turut mengawasi peredaran narkoba berbentuk permen tersebut.

Sebab, jika anak sudah pernah mengonsumsi, maka ia akan kembali membelinya meski harganya cukup mahal untuk ukuran jajanan. "Ini dijual begini saja pakai kantung plastik. Karena ada kandungan narkoba, zat amphetamin, sehingga ada halusinasi, sehingga jadi addict, ketagihan, enak," kata Iriawan.

Mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu mengatakan, peredaran narkoba bentuk permen dengan kisaran harga Rp 15 ribu-20 ribu per butir ini sudah cukup luas di beberapa kota besar di Indonesia. Mereka menyasar sekolah-sekolah dan tempat belajar lainnya.

"Hampir di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar. Ini yang harus diwaspadai. Ini saya sudah sampaikan ke jajaran untuk bisa diteruskan ke sekolah-sekolah," ujar Iriawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.