Sukses

Polisi Gali Alasan Perampok Pulomas Sekap Korban di Kamar Mandi

Para pelaku tidak membunuh korbannya secara langsung. Namun penyekapan 11 orang di kamar mandi tanpa ventilasi menyebabkan 6 orang tewas.

Liputan6.com, Jakarta - Perampokan sadis terjadi di rumah milik Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Jakarta Timur pada Senin 26 Desember 2016. Enam orang tewas dan lima orang lainnya terluka setelah disekap dalam kamar mandi tanpa ventilasi selama 17 jam.

Kurang dari dua hari pascaperampokan itu, jajaran Polda Metro Jaya menangkap tiga pelaku di dua lokasi berbeda. Satu pelaku bernama Ramlan Butarbutar yang merupakan pemimpin komplotan tersebut tewas saat penangkapan.

Para pelaku memang tidak membunuh korbannya secara langsung. Namun tindakan menyekap 11 orang dalam kamar mandi tanpa ventilasi berukuran 1,5 x 1,5 meter itu membuat enam korbannya di antaranya tewas akibat kehabisan oksigen.

Polisi pun menggali alasan pelaku memasukkan semua korban dalam kamar mandi sempit itu.

"Nanti kita gali kenapa korban ditaruh di kamar mandi, nanti kita dalami kembali," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Polisi juga menelusuri alasan para pelaku memilih rumah milik Dodi. "Nanti kita tanyakan siapa berperan apa, siapa yang gambar, kenapa sasarannya rumah itu. Tapi kita belum sampai ke sana," sambung Argo.

Namun penyidik belum bisa menggali keterangan pelaku secara mendalam. Sebab, baru satu tersangka yang diperiksa di Mapolda Metro Jaya, yakni Alfins Bernius Sinaga.

Sementara satu tersangka lain yakni Erwin Situmorang masih dirawat di RS Polri setelah ditembak polisi. Sedangkan satu tersangka lagi yakni Yus Pane alias Pius Pane masih menjadi buronan polisi.

"(Erwin) belum diperiksa, masih sakit. Nggak mungkin kita periksa. Masih kita tunggu. Yang jelas semua akan kita gali kepada tersangka yang masih hidup," tandas Argo.

Sebelumnya, 11 orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa kemarin. Enam orang tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa yang baru diketahui pada Selasa 27 Desember pagi itu.

Enam korban tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara lima korban selamat yakni, anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13), serta empat asisten rumah tangga bernama Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23).

Pada Rabu 28 Desember siang, dua pelaku bernama Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang berhasil dilumpuhkan dengan timah panas polisi di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Ramlan sang kapten perampokan tewas dalam perjalanan ke RS Polri. Sementara Erwin masih dirawat.

Pada penangkapan itu, polisi juga mengamankan adik Ramlan berinisial R. Saat ini R masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Kantor Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Selang beberapa jam, polisi berhasil meringkus pelaku lainnya bernama Alfins Bernius Sinaga. Alfins ditangkap tanpa perlawanan dan langsung digelandang ke Mapolda Metro Jaya. Kini polisi tinggal memburu satu pelaku lainnya bernama Yua Pane alias Pius Pane.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.