Sukses

Panglima TNI: Banyak Pihak Luar Ingin Jajah Kekayaan Alam NKRI

Menurut Gatot, penjajahan saat ini dilakukan dengan membeli media massa untuk melakukan pembentukan opini dan kegaduhan di masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan dunia saat ini dihadapi pada perang perebutan sumber energi. Hal itu terjadi karena jumlah penduduk yang terus bertambah, sementara kapasitas bumi tidak memadai untuk mencukupi kebutuhan manusia.

"Sehingga kondisi ini menyebabkan perebutan energi dan sumber daya alam antarnegara tidak dapat dihindarkan," ujar Gatot saat menyampaikan  kuliah umum di Gedung Medan International Convention Centre (MICC) Medan, Sabtu, 19 November 2016.

Dan dalam perebutan sumber energi itu, yang menjadi sasaran utama, menurut dia, negara-negara di garis ekuator yang memiliki sumber daya alam yang melimpah.

"Banyak cara yang dilakukan pihak-pihak luar untuk melakukan penjajahan jenis baru terhadap kekayaan alam Indonesia," kata Gatot seperti dilansir dari Antara.

Panglima TNI menyebutkan, walaupun bukan dengan senjata, penjajahan itu bisa dilakukan dengan membeli media massa untuk melakukan pembentukan opini dan kegaduhan di masyarakat.

Kegaduhan ini dimaksudkan untuk menciptakan benturan-benturan sosial yang pada akhirnya akan memecah belah persatuan bangsa, sehingga negara akan mudah dieksploitasi dan diperdaya.

Sebagai salah satu negara terkaya dalam sumber daya alam, Indonesia memiliki potensi ancaman dan konflik.

"Semua ini terjadi pada dasarnya adalah karena adanya perang tidak terlihat di antara negara-negara di dunia, yaitu perang perebutan energi," ucap dia.

Ia mengatakan, 70 persen lebih konflik di dunia terjadi karena  persoalan energi, bukan ideologi atau agama.

Untuk itu, Gatot mengajak seluruh masyarakat untuk mewaspadai kompetisi global, karena Indonesia negara yang sangat kaya yang diapit dua samudera dan dua benua. 27 tahun lagi sudah dipastikan dunia akan krisis energi.

"Kita harus tahu perspektif ancaman, kita harus waspada", kata mantan KSAD.

Gatot pun mengajak kepada seluruh pemuda untuk mewujudkan bahwa Indonesia sebagai bangsa pemenang.

"Maka saya mengambil judul mari kita berjuang dan bergotong royong mewujudkan bangsa Indonesia sebagai bangsa pemenang".

"Orang-orang yang patriot itu, dia tidak usah disuruh kalau lihat ada orang lemah, kewajibannya membantu", kata dia.

Waspada Ancaman Asing

Panglima TNI mengingatkan, adanya ancaman asing yang ingin menguasai Indonesia. Dan strategi mereka dengan membeli dan menguasai media massa untuk pembentukan opini, menciptakan rekayasa sosial serta kegaduhan masyarakat.

Mencari dan menciptakan kader-kader potensial di Indonesia sedini mungkin sehingga berpihak dan dapat dikendalikan oleh asing. Menciptakan benturan antar lembaga penegak hukum (Polri dan KPK) serta menimbulkan konflik/memecah-belah parpol.

"Kemudian, investasi besar-besaran ke Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pasar produk asing," kata Gatot. 

Gatot juga mengingatkan bahaya narkoba bagi generasi muda. Menurut dia ada dua persen penduduk Indonesia merupakan pencandu narkoba. Dan 15 ribu jiwa meninggal setiap tahun karena narkoba.

"Narkoba sangat mengancam NKRI. Ini tujuannya untuk menciptakan Indonesia sebagai negara yang bodoh," kata Nurmantyo.

Hadir pada kegiatan tersebut Para Asisten Panglima TNI, Kadispenad, Gubernur Sumatera Utara, Kapolda Sumut, Pangdam I/BB, Unsur FKPD Provinsi Wali kota Medan, Para Alim Ulama/Tokoh Masyarakat, Pelajar SLTA.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini