Sukses

Top 3: Sikap Ahok Jelang Aksi Demo 4 November

Gubernur DKI Jakarta itu tidak pernah menduga celetukannya bakal memicu reaksi besar.

Liputan6.com, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi keagamaan berencana menggelar demo besar Jumat 4 November nanti. Mereka menuntut polisi mengusut kasus dugaan penistaan agama, yang mereka tuding dilakukan oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta itu tidak pernah menduga celetukannya bakal memicu reaksi besar. Apalagi menyulut sejumlah organisasi masyarakat berdemonstrasi pada Jumat 4 November 2016. Ahok pun pasrah dan menyerahkan segala sesuatu tentang demonstrasi itu kepada kepolisian.

Kabar itu menjadi berita yang paling banyak dibaca di Liputan6.com, terutama di kanal News, hingga malam ini, Rabu (2/11/2016). 

Selain itu, ada pula kabar lainnya yang juga tak kalah diburu. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengapresiasi pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo. Dia berharap hal tersebut sering dilakukan.

Ada pula perihal berita tentang Ahok yang meminta semua pihak  tidak mencampuri kasus hukum dalam laporan dugaan penistaan agama. 

Berikut ulasan berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Panas Dingin Jelang 4 November

Massa yang mayoritas mengenakan pakaian putih itu membawa spanduk berisi tuntutan agar Ahok mundur, Jakarta, Senin (1/12/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Saya kan sudah sampaikan berkali-kali, kalau saya dianggap salah pun, saya kan sudah menyampaikan mohon maaf," ujar Ahok di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa 1 November 2016.

Gubernur DKI Jakarta itu tidak pernah menduga celetukannya bakal memicu reaksi besar. Apalagi menyulut sejumlah organisasi masyarakat berdemonstrasi pada Jumat 4 November 2016.

"Saya juga sampaikan bahwa ketidaknyamanan ini, saya mohon maaf kalau ada yang tersinggung. Tapi tidak ada niat saya untuk menista agama, menghina Alquran, apalagi menghina umat muslim, apalagi ulama. Karena teman saya banyak ustaz, ada beberapa yang terkenal. Jadi tidak ada niat sama sekali," ujar pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu, Senin 24 Oktober 2016.

Ahok pun pasrah dan menyerahkan segala sesuatu tentang demonstrasi itu kepada kepolisian.

Sementara itu, jumlah massa yang turun ke jalan pada Jumat nanti diperkirakan akan mencapai puluhan ribu orang. Mereka akan melakukan aksi demo setelah melaksanakan salat Jumat di Masjid Istiqlal. 

"Massa sedang kita data, karena terus berkembang. Estimasi kemarin ada 35.000 terus melonjak 50.000, tapi fluktuatif. Pengamanan kita sudah punya rinciannya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan.

Pengamat politik dari Indonesia Public Institute Karyono Wibowo, meragukan aksi tersebut murni untuk menegakkan hukum.

"Menurut saya, agak sulit untuk mengatakan dan mempercayai gerakan aksi itu murni hukum. Saya meyakini masih ada korelasi dengan Pilkada DKI. Karena munculnya isu itu di tengah proses pilkada. Bagaimana bisa bilang tidak ada hubungannya," ucap Karyono kepada Liputan6.com, Selasa 1 November 2016, di Jakarta.

Selengkapnya...

2. Fadli Zon: Sering-seringlah Jokowi Bertemu Prabowo

Fadli Zon lahir di Jakarta, 1 Juni 1971. Saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengapresiasi kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menemui Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di kawasan Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Meski begitu, dia menegaskan jika partainya tetap mengambil peran sebagai oposisi yang mengkritisi pemerintah.

"Tetap kita ambil peran kritisi demi kepntingan rakyat. Bayangkan kalau enggak ada oposisi bagaimana demokrasi Indonesia?" tanya Fadli.

"Pertemuan Jokowi dan Prabowo bagus, saya mendukung. Saya kira sering-seringlah, tapi jangan mau ada masalah baru bertemu," sambung dia.

Selengkapnya...

3. Ahok Minta Warga Tak Campuri Urusan Hukum Dugaan Penistaan Agama

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menerima kunjungan pemain dan kru film 3 Srikandi, Jakarta, Selasa (19/7). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta semua pihak tidak mencampuri kasus hukum dalam laporan dugaan penistaan agama.

Hal ini terkait demo yang akan dilakukan sejumlah ormas yang mendesak polisi mengusut laporan tersebut pada Jumat 4 November.

"Itu namanya mencampuri urusan hukum," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).

Ahok menyebut, gerakan untuk menjadikannya sebagai tersangka kasus hukum sudah lama ada. 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.