Sukses

Makan Permen dari Pria Misterius, Murid SD di Tamansari Pusing

Pemeriksaan sementara, permen tersebut bersih dari bahan pengawet dan zat pewarna.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang murid di SD di Tamansari, Jakarta Barat dilarikan ke Puskesmas setelah mengonsumsi permen yang dibagikan seorang pria misterius. Murid berinisial Dim tersebut mengalami mual dan pusing setelah mengonsumsi permen tersebut.

"Korban setelah makan permen, perutnya mual dan kepalanya pusing," ujar Kapolsek Tamansari AKBP Nasriadi di Mapolsek Tamansari, Jakarta, Kamis (20/10/3016).

Adalah Maman (51), seorang guru di sekolah dasar tersebut yang menduga Dim keracunan. Maman saat itu mendapat informasi dari salah satu muridnya yang lain bahwa ada pria misterius yang memberi permen ke murid-murid di depan kelas, sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu 19 Oktober 2016.

Karena murid itu curiga, dia tidak memakan permen berbentuk bulat itu. Tapi membagikannya kepada Dim. Namun ketika Dim memakannya, dia langsung pusing dan mual.

"Dim langsung dilarikan ke Puskesmas Tamansari," kata Nasriadi.

Mendadak suasana belajar mengajar di sekolah tersebut heboh. Permen-permen yang belum dimakan dikumpulkan dan dibawa ke kantor polisi untuk diselidiki.

Polisi bergerak cepat dan melokalisir kejadian serupa meluas. "Kita buat selebaran yang berisi imbauan pada masyarakat, khususnya anak-anak agar tak mau menerima apapun pemberian dari orang yang enggak mereka kenal," Nasriadi menerangkan.

Berdasarkan keterangan saksi, pria tersebut memiliki tahi lalat di dahi, memakai kacamata, bertopi hitam, dan membawa tas ransel hitam.

Uji Laboratorium

Polisi mengirimkan beberapa sampel permen yang dibagikan pria misterius di Tamansari, ke Puslabfor Polri.

Hasil pemeriksaan sementara di Puskesmas Tamansari, kandungan permen bersih dari zat pengawet dan pewarna berbahaya. Namun, polisi menyelidiki adanya kandungan lain dalam permen tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan di laboratorium Puskesmas Tamansari, borax, pewarna, dan formalinnya negatif. Kami menunggu hasil apakah ada zat berbahaya lainnya," ucap Nasriadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini