Sukses

Komplotan Begal Lampung Timur Kerap Beraksi di Jakarta Selatan

Dari tangan para begal Lampung Timur, polisi menyita tiga sepeda motor, dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver.

Liputan6.com, Jakarta Polisi meringkus tujuh begal sepeda motor asal Desa Maringgai, Lampung Timur, Lampung, pada Kamis 1 September 2016. Seorang di antaranya tewas, dan dua lainnya terluka akibat tertembak di kaki saat mencoba melarikan diri.

Dari pemeriksaan awal, para tersangka mengakui sudah beraksi lebih dari 20 lokasi. Dari laporan masyarakat yang masuk ke kepolisian, ada enam dalam kurun Agustus.

"Terdapat enam laporan polisi di Jakarta Selatan yang diakui atas perbuatan mereka. Masih ada sekitar 20 lebih TKP lain yang masih kita lakukan pendalaman," kata Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (2/9/2016).

Enam laporan tersebut ditarik wilayah Jakarta Selatan, yakni Polda Metro Jaya dari Polsek Metro Mampang, Polsek Metro Pasar Minggu, Polsek Metro Pancoran, Polsek Metro Tebet, dan Polsek Metro Cilandak.

Hendy menjelaskan dari tangan para begundal ini, polisi menyita tiga unit sepeda motor, dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver.

"Anggota akan mendalami asal senjata rakitannya," jelas dia.

Hendy mengatakan, tersangka berinisial DK, AP, dan HI dilumpuhkan dengan timah panas lantaran melarikan diri, saat Aparat Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum menyuruh mereka menunjukkan tempat persembunyian teman-temannya.

Setelah melihat DK tertembak mati, lanjut Hendy, AP dan HI yang kaki kirinya sudah tertembak lalu menunjukkan lokasi persembunyian teman mereka di Apartemen Gading Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di lokasi itu, terdapat empat tersangka lain, yakni ASP, MDK, TDS, dan TD.

Hendy menambahkan anggotanya masih memburu satu tersangka lainnya dari komplotan begal Lampung Timur ini. Identitas tersangka buron itu sudah masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO alias buron.

"Masih ada satu lagi DPO yang sedang diburu," pungkas Hendy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.