Sukses

WN India dan Nigeria Masuk Daftar Eksekusi Mati?

Terpidana mati di Nusakambangan menerima sejumlah tamu, salah satunya perwakilan kedutaan besar 2 negara, India dan Nigeria.

Liputan6.com, Cilacap - Eksekusi untuk terpidana mati kasus narkoba segera dilaksanakan. Namun, Kejaksaan Agung belum mengungkap nama terpidana yang masuk daftar eksekusi mati.

Namun, sejumlah perwakilan kedutaan besar negara asal terpidana mati telah menyambangi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, jelang eksekusi mati jilid III. Selain perwakilan kedubes, ada keluarga terpidana, pengacara dan rohaniwan.

Pantauan Liputan6.com di Dermaga Wijaya Pura, Rabu (27/7/2016), terlihat sebuah bus sedang melaju kencang masuk ke area dermaga. Namun penumpang bus itu tidak dapat terlihat, lantaran tertutup gorden dalam bus.

Tak lama kemudian beberapa mobil juga terlihat memasuki dermaga. Salah satunya mobil milik perwakilan kedutaan besar India, berpelat nomor CD 13 04. Namun, lagi-lagi penumpang dalam mobil tersebut tidak terlihat. Hanya ada sopir yang mengendarai mobil itu.

Koordinator Lapas Se-Nusakambangan, Abdul Aris membenarkan para terpidana mati yang akan dieksekusi, menerima kedatangan tamu. Baik dari pihak keluarga maupun dari perwakilan kedutaan.

"Banyak yang datang hari ini. Satu narapidana bisa sampai lima orang keluarga yang membesuk," kata Abdul saat dihubungi, Cilacap, Rabu (27/7/2016).

"Kalau untuk perwakilan kedutaan, ada dua yang datang. Dari India sama dari Nigeria," sambung Abdul.

Tak hanya didatangi oleh perwakilan keluarga dan kedutaan besar saja. Rohaniwan dari Kementerian Hukum dan HAM juga terlihat masuk ke dermaga untuk menyeberang ke Nusakambangan.

Rohaniwan bernama Hasan Makarim itu mengaku ingin melihat langsung kondisi para terpidana di sejumlah Lapas di Pulau Nusakambangan.

"Biasa saja, saya cuman ditugaskan mantau narapidana," kata Hasan, di depan Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah.

Hasan juga menolak mengungkapkan identitas beberapa terpidana yang akan ditemuinya di Nusakambangan. "Pokoknya saya ke lapas yang terdekat saja dulu," tutup Hasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini