Sukses

Ledakan Bom di Turki Menewaskan 27 Orang

Selain menewaskan 27 orang, ledakan bom Turki diduga juga melukai 75 lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah ledakan diduga bom mobil di ibu kota Turki, Ankara, menewaskan 27 orang dan melukai 75 lainnya. Demikian disebutkan kantor gubernur kota.

Seperti dilansir BBC, Senin (14/3/2016), ledakan tersebut terjadi di Guvenpark, distrik Kizilay, yang merupakan pusat transportasi utama dan kawasan komersial.

"Menurut laporan awal, 27 warga negara kita tewas dalam ledakan yang disebabkan oleh mobil bermuatan bom di Kizilay ini Guvenpark," kata pernyataan gubernur.

Pejabat setempat menyebutkan, 23 orang diduga meninggal di tempat kejadian. Sementara 4 lainnya meninggal dalam perjalanan mereka ke rumah sakit.

Beberapa kendaraan di tempat kejadian hancur terbakar, termasuk 1 bus.

Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.
Perdana Menteri Ahmet Davutoglu dilaporkan akan mengadakan pertemuan keamanan darurat.


Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang berada di Istanbul, telah diberitahukan oleh menteri dalam negeri terkait serangan ini.

Sementara, kedutaan besar AS di Ankara sebelumnya disebut-sebut telah memperingatkan warganya, pada 11 Maret berpotensi terjadi rencana teroris di ibu kota negara itu.

Surat kabar Hurriyet menyatakan ledakan terbaru terjadi sekitar 18.40 waktu setempat, sedangkan lokasi ledakan sudah dievakuasi guna menghindari ledakan susulan. Banyak ambulans berada di tempat kejadian.

Februari lalu juga terjadi ledakan bom di Turki, yang menewaskan 28 orang. Ledakan ini diklaim kelompok militan Kurdi, Kurdistan Freedom Hawks (TAK). Dikatakan di situsnya bahwa serangan itu sebagai pembalasan atas kebijakan Presiden Erdogan.

Oktober 2015 lalu, lebih dari 100 orang juga dinyatakan tewas dalam pemboman ganda-bunuh diri, dalam kampanye damai Kurdi di Ankara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini